Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Saat Gali Pondasi Rumah, Tiba-Tiba Warga Trenggalek Temukan Arca Durga

Saat menggali pondasi rumah, tiba-tiba warga Trenggalek temukan Arca Durga. Tepatnya, Arca Durga itu ditemukan di RT 23, Dusun Sendang Kamulyan, Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Kabar penemuan Arca Durga itu dibenarkan oleh Agus Prasmono, Pamong Budaya Ahli Muda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek. Agus menceritakan kronologi penemuan Arca Durga itu.

"Kronologinya, arca ditemukan kemarin lusa [Rabu, 10/05/2023] di rumah Pak Slamet, waktu penggalian pondasi rumah, yang menggali namanya Pak Muhaimin," ujar Agus Prasmono saat ditemui Kabar Trenggalek.

Agus mengidentifikasi temuan itu sebagai Arca Durga Mahisasuramardhini. Arca ini merupakan salah satu aspek dari sakti atau istri Dewa Siwa, Parwati.

"Penemuannya hari Rabu pagi, kemudian Kamis pagi dilaporkan. Kami tindaklanjuti ke kantor desa, siang langsung diamankan di Kantor Desa Kamulan," ucap Agus.

Rumah Slamet berada di selatan Kantor Desa Kamulan. Tepatnya berjarak sekitar 5 rumah dari kantor desa. Rumah itu berada di area penelitian Balar Yogyakarta. Menurut keterangan Agus, riwayat penelitian Balar Yogyakarta bersama Disparbud Trenggalek, dimulai tahun 2012.

"Dimulai dari Situs Semarum, kemudian membuka Desa Kamulan di beberapa titik. Antara lain di belakang Balai Desa Kamulan, di dekat arca itu, di sebelah barat daya, juga di situ menemukan struktur-struktur [situs dan arca]," jelas Agus.

Riwayat penelitian terakhir yaitu penelusuran Prasasti Kamulan tahun 2014 - 2015. Kemudian pada tahun 2021, Prasasti Kamulan berhasil diboyong kembali ke Trenggalek.

Hingga hari ini, Disparbud Trenggalek belum bisa memastikan Arca Durga Mahisasuramardhini dibuat pada zaman kerajaan apa. Jika mengacu pada era Kamulan, Agus memperkirakan Arca Durga itu dibuat antara zaman Kerajaan Kediri hingga Majapahit di Trenggalek.

"Jadi arca itu sebenarnya tinggal separuh. Yang bagian kepala ndak ada. Tetapi dari gambaran bawah itu diduga kuat merupakan Arca Durga Mahisasuramardhini, dengan ciri-ciri khasnya," ungkap Agus.

Menurut pengamatan Agus salah satu ciri khas Arca Durga Mahisasuramardhini itu, dengan adanya kaki berdiri di atas kerbau, tangan kanan memegang buntut kerbau, dan tangan kiri memegang kepalanya raksasa.

Agus menyebutkan, tinggi Arca Durga Mahisasuramardhini yang ditemukan sekitar 40 cm, dengan ketebalan bagian bawah sekitar 18 cm, dan bagian atas 16 cm.

"Untuk sekarang langkah pengamanan arcanya di Balai Desa Kamulan. Perangkat desa sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan koramil," terangnya.

Ke depannya, Disparbud Trenggalek berencana membangun museum untuk menyimpan Arca Durga Mahisasuramardhini serta cagar budaya lainnya di Trenggalek.

Sayangnya, kata Agus, belum ada kepastian tahun berapa museum di Trenggalek akan dibangun. Pihak Disparbud Trenggalek beralasan rencana pembangunan museum terkendala oleh pandemi Covid-19.

"Harusnya arca disimpan di museum. Kalau pihak desa mampu dan berkenan membuat museum sendiri, mengingat di Kamulan itu tinggalannya cukup banyak, ya ndak apa apa disimpan di Kamulan," ujarnya.

Agus menyampaikan, banyak cagar budaya yang ditemukan di Desa Kamulan. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk turut mengamankan dan melestarikan. Masyarakat yang menemukan cagar budaya lagi, dimohon untuk melapor ke Disparbud Trenggalek, sesuai amanat Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

"Penemuan-penemuan itu menunjukkan bahwa Trenggalek itu, 800 tahun yang lalu, sudah punya peradaban. Jadi banggalah jadi wong Nggalek, kiya sudah punya peradaban," tandas Agus.