KBRT – Warga Dusun Klampisan, Kelurahan Surodakan, ikut memeriahkan Karnaval tingkat umum Kecamatan Trenggalek, Minggu (24/08/2025), dengan menampilkan berbagai kesenian tradisional.
Rombongan kesenian Tunggul Singo Truno menjadi salah satu yang paling panjang dalam pawai tersebut karena banyaknya jumlah peserta. Atraksi utama yang mereka bawakan adalah Reog Ponorogo dengan lebih dari lima dadak merak (topeng singa raksasa berhias bulu merak).
Diiringi tabuhan gamelan dari atas truk, dadak merak ditampilkan sepanjang rute pawai. Penonton tampak antusias hingga beberapa kali berlarian ke tengah jalan untuk berfoto, meski panitia telah melarang tindakan tersebut.
“Di depan ada ibu-ibu senam, lalu kesenian Tiban, dan paling belakang ada kesenian Reog milik kelompok Tunggul Singo Truno asal Klampisan Surodakan,” ujar Riski, salah satu anggota rombongan.
Di depan panggung penghormatan, para pemain Reog unjuk kebolehan dengan memainkan dadak merak hanya menggunakan gigitan gigi. Topeng raksasa itu dibolak-balikkan dengan indah, membuat penonton terpesona oleh kibasan bulu merak.
“Itu adalah bentuk kekeluargaan kita. Sayang rutenya kurang jauh, kalau bisa Surodakan juga terlewati,” kata Riski.
Jumlah peserta rombongan Reog mencapai hampir 100 orang, belum termasuk kelompok lain seperti kesenian Tiban dan senam. Riski menjelaskan, hal itu menjadi wujud kekompakan warga dari tingkat RT, RW, hingga dusun.
“Yang mau kami tunjukkan itu, kami mulai dari lingkungan RT, RW, dan Dusun itu semuanya kompak. Maka para pemimpin kami harap juga bisa kompak,” ujarnya.
Antusiasme peserta dari Tunggul Singo Truno membuat pawai budaya tahun ini semakin meriah dan berhasil memukau penonton.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz