Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Rayakan Lebaran Ketupat Trenggalek 2024, Warga Durenan Arak-Arakan Tumpeng Kupat

Suasana lebaran ketupat Trenggalek 2024 dimeriahkan dengan arak-arakan tumpeng kupat (ketupat). Lebaran ketupat itu dirayakan oleh warga Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek pada Rabu (17/04/2024).Mulai pukul 07.00 WIB, para pemuda Desa Durenan bersiap-siap mengangkat tumpeng untuk diarak. Ada dua jenis tumpeng. Pertama, tumpeng ketupat atau tumpeng lanang (laki-laki). Kedua, tumpeng sayur atau tumpeng wedok (perempuan). Rute arak-arakan tumpeng dimulai dari depan rumah Kepala Desa Durenan."Prosesnya arak-arakannya itu yang urutan pertama cucuk lampah [pemimpin pasukan] itu di posisi depan sendiri, terdiri dari tokoh masyarakat tokoh agama. Kemudian pembawa acara di belakangnya, setelah itu maskot," ujar Kepala Desa Durenan, Imam Syafi'i (56).Ada sekitar 22 orang yang mengangkat tumpeng ketupat yang berisi ketupat, nanas, kacang panjang, roti, kerupuk, dan minuman. Sedangkan tumpeng sayur diangkat oleh sekitar 8 orang. Tumpeng sayur berisi terong, tomat, nanas, manggis, dondong, pare, blonceng, serta ketupat kosong dan hiasan janur."Setelah maskot itu ada tumpeng ketupat. Kalau di sini diserahkan ketupat lanang kemudian tumpeng ketupat sayur atau tumpeng ketupat wedok, habis itu baru kelompok hadroh," ucap Syafi'i.[caption id="attachment_72310" align=aligncenter width=1280]rayakan-lebaran-ketupat-trenggalek-2024-warga-durenan-arak-arakan-tumpeng-kupat2 Tumpeng ketupat dan tumpeng sayur tiba di Pondok Pesantren Babul Ulum/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)[/caption]Kemudian, tumpeng dibawa ke Pondok Pesantren Babul Ulum. Pukul 07.55 WIB, Kiai Abdul Fattah Mu'in, pengasuh Pesantren Babul Ulum memanjatkan doa untuk kelancaran dan berkah perayaan lebaran ketupat di Durenan.Selesai didoakan, warga kembali mengarak tumpeng melewati jalan di pemukiman warga, Jalan Nasional III, lalu kembali ke Lapangan Durenan pukul 08.30 WIB. Setibanya di kalangan, ratusan masyarakat bersiap untuk melakukan purak (membuka bungkus makanan).Ada warga yang secara inisiatif untuk berdiri di atas kerangka tumpeng untuk membagikan ketupat. Ada juga warga yang berebut ketupat ataupun sayur, lalu kembali dengan raut wajah gembira. Antusiasme masyarakat dalam lebaran ketupat tahun ini cukup tinggi.[caption id="attachment_72309" align=aligncenter width=1280]rayakan-lebaran-ketupat-trenggalek-2024-warga-durenan-arak-arakan-tumpeng-kupat3 Masyarakat riang gembira mengambil ketupat dan sayur-sayuran dari tumpeng/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)[/caption]"Antusiasmenya masyarakat itu sangat istimewa untuk di Desa Durenan, karena kupatan [lebaran ketupat] ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun," kata Syafi'i."Jadi sudah saya ini termasuk generasi ketiga dari munculnya tradisi ketupat di lingkungan Desa Durenan dimotori dulu oleh Mbah Imam Mahyin atau Mbahnya Kiai Abdul Fatah Mu'in di Pondok Babul Ulum," imbuhnya.Syafi'i berharap, lebaran ketupat bisa menambah kekompakan, kebersamaan, dan kerukunan warga. Sebab, di masyarakat di Desa Durenan begitu majemuk. Ada yang beragama Islam, Kristen, serta aliran kejawen Djawa Dipo."Dengan adanya kegiatan-kegiatan ini yang disengkuyung [gotong-royong] oleh semua lapisan masyarakat diharapkan akan terjadi kerukunan antar umat beragama, antar masyarakat yang berbagai etnis," tandas Syafi'i.