Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRT

Trenggalek Masih Punya 9 Dusun Tanpa Internet, Tersebar di 3 Kecamatan

  • 23 Jul 2025 16:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Sebanyak sembilan dusun di Kabupaten Trenggalek tercatat masih menjadi wilayah blankspot atau tidak terjangkau jaringan seluler maupun internet. Kondisi ini menghambat aktivitas warga yang bergantung pada akses digital, termasuk pelajar dan mahasiswa.

    Selfia Nela Natasha (19), mahasiswa ilmu komunikasi asal Dusun Pingit Lor, Desa Gador, Kecamatan Durenan, menjadi salah satu warga yang terdampak keterbatasan sinyal.

    “Sering ketika editing video untuk tugas kuliah itu harus terhambat dan tidak selesai karena sinyal internet yang susah,” ujar Selfia saat ditemui.

    Ia mengatakan, sejak kecil kondisi jaringan di dusunnya tidak banyak berubah. Banyak tetangga mengandalkan jaringan WiFi pribadi sebagai solusi. Namun, karena rumahnya belum terpasang jaringan tersebut, ia terpaksa mengandalkan provider seluler yang sering mengalami gangguan.

    “Kalau pas trouble itu maksimal satu hari penuh enggak bisa akses internet. Terkadang saya suka nebeng di rumah tetangga yang ada WiFi,” terangnya.

    Meski belum pernah mengalami hambatan saat mengakses layanan publik, Selfia menyebutkan bahwa di Dusun Pingit Lor terdapat dua sekolah dasar yang juga terdampak kondisi jaringan.

    Menurutnya, kondisi lebih parah terjadi di Dusun Pingit Kulon yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat tinggalnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Kalau di Pingit Kulon itu sinyal seluler sudah tidak ada sama sekali, jadi teman-teman saya di sana hanya bisa menggunakan WiFi,” tambahnya.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Trenggalek, Edif Hayunan Siswanto, membenarkan masih adanya sembilan dusun yang masuk dalam kategori blankspot.

    “Di Kecamatan Munjungan, ada tiga dusun di Desa Sobo yakni Ngondo, Tenggar, dan Nglodok. Lalu di Kecamatan Bendungan, Desa Botoputih, ada empat dusun: Mangkujayan, Jambe, Gangsar, dan Krapyak. Sedangkan di Kecamatan Durenan, Desa Gador, ada dua dusun: Pingit Lor dan Pingit Kulon,” jelas Edif.

    Edif menjelaskan bahwa kendala utama dalam pembangunan infrastruktur jaringan adalah penolakan dari masyarakat terhadap pembangunan menara telekomunikasi dan rendahnya minat bisnis dari penyedia layanan.

    “Karena ISP kesulitan mendapatkan persetujuan lokasi dari masyarakat untuk mendirikan tower. Lalu dari sisi bisnis, mendirikan tower di wilayah blankspot tidak menguntungkan bagi ISP,” ujarnya.

    Namun demikian, pihaknya menargetkan wilayah blankspot di Trenggalek dapat teratasi dalam satu hingga dua tahun ke depan.

    “Targetnya untuk tahun 2026 Trenggalek sudah bebas blankspot. Selain itu, kami telah menyampaikan data titik-titik blankspot ke KOMDIGI dan juga mendorong ISP lokal untuk menggelar kabel fiber optic ke wilayah tersebut,” tutup Edif.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita