Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Prihatin Negara Impor Pangan, PKS Trenggalek Luncurkan Sekolah Tani di Bumi Menak Sopal Trenggalek

Kabar Trenggalek - Partai Keadilan Sejahtera Jawa timur (PKS Jatim) meluncurkan sekolah tani di Bumi Menak Sopal, Trenggalek. Sekolah Tani itu diadakan sebagai bentuk keprihatinan PKS Jatim karena negara impor pangan dari luar negeri, Senin (01/11/2021)."Kami prihatin, kita semua ingin bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan berdaulat sehingga kedepan mudah-mudahan para petani kita sejahtera dan kita tidak lagi menjadi negara yang mengimpor pangan. Termasuk beras," kata Irwan Setiawan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jatim.Irawan mengatakan, peluncuran Sekolah Tani itu dibersamai dengan panen raya padi organik. Pihaknya menjelaskan, kegiatan itu diselenggarakan sebagai bentuk upaya untuk memperhatikan petani.Menurut Irwan, kegiatan tersebut dilaksanakan bukan yang pertama kalinya. Ia mengaku, kegiatan peluncuran sekolah Tani dan panen raya sudah dilaksanakan di sejumlah daerah. Sekolah Tani sudah dilakukan di dalam lingkup Provinsi Jawa Timur, maupun luar Provinsi Jawa Timur, seperti di Karawang, Jawa Tengah dan lain sebagainya.Baca juga: Bupati Trenggalek Kritik Pengubahan Wilayah Hutan Menjadi Kawasan Tambang di IndonesiaIrawan mengatakan, dengan menyelenggarakan Sekolah Tani, ia yakin bisa meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Ia juga yakin, kesejahteraan petani mampu mendorong kedaulatan pangan bagi Negara. Kedaulatan Negara tersebut akan tercapai manakala persoalan pangan bisa mandiri serta tidak ada ketergantungan terhadap impor pangan, khusunya komoditas beras.Kegiatan peluncuran Sekolah Tani dan panen raya tersebut dilaksanakan di Desa Jajar, Kecamaran Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Diawali dengan kegiatan sepeda sehat yang dimulai dari halaman rumah ketua Badan Penyehatan perbankan Nasional (BBPN) Desa Wonanti dan berakhir di Desa Jajar, lokasi panen raya. Sekitar 35 orang hadir dalam acara tersebut dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).Alwi Burhanudin, Ketua Barisan Tani dan Nelayan (BTN) PKS Trenggalek menaruh harapan kepada petani supaya bisa menerapkan ilmu pertanian organik.[caption id="attachment_4514" align=aligncenter width=1280]Kegiatan Panen Raya Padi Organik dan Launching Sekolah Tani PKS Trenggalek Kegiatan Panen Raya Padi Organik dan Launching Sekolah Tani PKS Trenggalek/Foto: Dokumentasi PKS Trenggalek[/caption]Baca juga: Aliansi Rakyat Trenggalek Sebut PT SMN Bertingkah Seperti Maling yang Ingin Mencuri Alam Trenggalek“Sekolah Tani ini adalah program yang diperuntukan untuk para petani supaya petani maju, modern dan berhasil. Artinya dia bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sebenarnya sederhana, memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitarnya, untuk meningkatkan produktifitas pertaniannya," jelas Alwi.Alwi optimistis, adanya panen raya padi organik dengan demplot (percontohan) yang kedua akan memberi hasil yang lebih baik dengan akumulasi 5,5 ton per hektare."Panen raya kali ini adalah demplot ke dua dengan aplikasi kompos yang dibuat oleh petani itu sendiri. Sehingga meningkatan produktifitasnya dan meningkat pula penghasilannya. Oleh karena itu boleh dikatakan penggunaan system ini mampu meningkatkan kesejahteran petani. Menurut kami jika dibandingkan hasil panen yang pertama, ini lebih baik," ungkapnya.Baca juga: Aliansi Rakyat Trenggalek Kritik Izin Usaha Pertambangan Emas PT SMN Banyak Manipulasi DataKonsep pertanian organik ini memadukan antara pertanian dan peternakan. Limbah kotoran hewan ternak dan kompos di sekitar lokasi budidaya dimanfaatkan sebagai pupuk.“Jadi pengelola program ini ya petani sendiri. Petani menanam, mereka juga yang memanen dan menjualnya. Jadi memang semuanya untuk petani,” tandas Alwi.Melalui kegiatan ini, PKS jatim berharap ke depannya, anak-anak petani bisa ikut berbangga diri dengan kontribusi yang besar dari orang tua mereka. Sekolah Tani yang mengaplikasikan teknologi pertanian unggulan ke depan diharapkan bisa menarik minat millennial serta bisa meningkatkan hasil produksi pertanian.