KBRT – Produksi durian, buah kebanggaan Trenggalek, sempat tercatat melonjak hingga 881.176 ton di portal Satu Data tahun 2024. Namun angka fantastis itu ternyata keliru. Data asli dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek hanya 88,176 ton, atau naik sekitar 95% dari 2023 yang berjumlah 40,983 ton.
Kesalahan tersebut terjadi karena data yang disetorkan Dinas Pertanian dalam satuan kwintal ditampilkan sebagai ton di portal Satu Data tanpa dikonversi terlebih dahulu. Hal ini membuat angka produksi terlihat membengkak hingga ratusan ribu ton.
“Data itu keliru, satuan data yang kami setorkan bentuknya kwintal seperti dalam laporan nasional, tapi di situ mungkin belum diubah akhirnya terlihat tidak wajar,” kata Imam Nurhadi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek.
Meski ada kesalahan input, Imam menegaskan produksi durian 2024 memang mengalami lonjakan signifikan, lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Lonjakan ini dipicu panen raya yang terjadi dua kali karena musim kemarau datang dua kali pada awal dan akhir tahun.
Selain durian, beberapa komoditas buah musiman lain juga mengalami peningkatan. Luasan panen durian meningkat dari 5.977 hektare pada 2023 menjadi 8.708 hektare di 2024.
Imam menyebut, produksi manggis melonjak dari 3,506 ton pada 2023 menjadi 24,292 ton di 2024. Namun, dalam portal Satu Data angka itu masih tercatat sebagai 242.959 ton akibat kesalahan konversi.
Hal serupa terjadi pada alpukat yang pada 2023 tercatat 3,227 ton, lalu meningkat menjadi 10,809 ton pada 2024. Akan tetapi, di portal tertulis 108.092 ton.
“Di tahun 2024 alpukat itu total produksinya juga meningkat. Tapi jumlahnya 10,809 ton, bukan 108 ton lebih,” jelas Imam.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Lek Zuhri