Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Petani Trenggalek Gigit Jari, Ratusan Hektare Tanaman Gagal Panen

Kabar Trenggalek - Hujan yang sering didambakan petani saat musim kemarau kini tak bisa bersahabat dengan baik. Karena, hujan yang mengguyur Trenggalek membawa banjir dan dampak kepada tanaman milik petani sehingga mengancam gagal panen (puso), Senin (17/10/2022). 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resminya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur akan berakhir hingga (22/10/2022), hal demikian membuat petani ketar ketir. 

Didik Susanto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Trenggalek mengungkapkan ada beberapa lahan milik petani yang kini terkena dampak dari banjir di Trenggalek. Banjir yang menimpa lahan petani itu menjadi ancaman untuk gagal panen.

"Kami telah menerjunkan tim inventarisasi data dampak dari banjir, dari data itu ada dua yang satu hanya dampaknya saja kemudian tanaman yang gagal panen [puso]," tegas Didik saat ditemui.

[caption id="attachment_22048" align=alignnone width=1048] Para petani Trenggalek sedang meladang/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Baca: Produksi Panen Padi Jawa Timur Tahun 2021 Merosot 154.950 Ton, Ini Detailnya

Berdasarkan data yang dihimpun Dispertapan Trenggalek, lahan yang terdampak banjir sebanyak 843 hektare dengan rincinya padi 16 Ha; Jagung 427 Ha; Kacang Tanah 110 Ha; Kedelai 190 Ha; Cabai 100 Ha. 

"Kalau data gagal panen [puso] terus bisa update, tergantung cuaca dan kondisi banjir cepat surut atau tidak," papar Didik.

Data tanaman gagal panen [puso] seluas 274 hektar, rincinya Jagung  145 Ha; Cabe 25 Ha; Kacang Tanah 75 Ha; Kedelai : 29 Ha dan akan terus bertambah dalam setiap waktu. 

"Kalau tanaman seperti padi tahan akan gagal panen jika umurnya masih muda, namun kalau sudah ada buahnya paling tidak terpaksa harus panen awal," kata Didik.

Baca: Harga Porang di Trenggalek Anjlok, Petani Karbitan Lesu

Sementara itu, bantuan untuk petani yang terdampak gagal panen hanya sekadar wacana. Pasalnya, Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemerintah Trenggalek masih fokus dalam penanganan tanggap darurat bencana seperti penanganan masyarakat dan fasilitas umum. 

Tambah Didik, kalau nanti ada sisa anggaran dari BTT, dirinya bakal mengusulkan bantuan benih padi untuk para petani. Namun semua keputusan ada di tangan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). 

"Masih sekadar wacana, alasan kami mengajukan bantuan benih padi karena musimnya penghujan dan lahan pertanian mayoritas ditanami padi," ujarnnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *