Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Harga Porang di Trenggalek Anjlok, Petani Karbitan Lesu

Kabar Trenggalek - Tanaman jenis umbi-umbian yang pernah melejit harganya kini membuat lesu petani porang karbitan di Kota Alen-Alen Trenggalek, Jumat (10/06/2022).Pasalnya, harga porang di Trenggalek yang anjlok membuat banyak petani porang karbitan yang merasakan kelesuan. Padahal, sebelumnya porang digadang-gadang dapat mengangkat derajat ekonomi para petani.Muryanto, petani dan pedagang porang di Desa Jombok, Kecamatan Pule, mengatakan saat ini petani porang karbitan dilanda dilematis, karena harga pasaran porang anjlok drastis.Disinyalir, anjloknya harga tersebut karena dampak dari panen raya. Sehingga stok porang di Trenggalek melimpah. Muryanto menegaskan bahwa tahun 2022 ini harga porang hancur tak seperti tahun sebelumnya."Sekitar bulan 3-4 harga porang menurun, dari harga Rp 3.500 menjadi Rp 2.000 per kilogram saat ini," jelas Muryanto.Muryanto mengungkapkan harga porang di Trenggalek yang anjlok tersebut sudah biasa bagi petani lama. Sedangkan yang membuat gejolak harga turun adalah petani karbitan (musiman)."Kalau menurut saya sudah biasa, kalau petani karbitan itu baru terasa lesu, karena dirinya terlanjur percaya diri kalau harga porang di Trenggalek tetap tinggi," ungkapnya.Petani porang di Trenggalek sudah lama menanam dapat memutar siklus tanam, seperti biji katak yang bisa menjadi bibit ditanam ulang. Namun berbeda dengan petani karbitan harus membeli biji katak bahkan membeli lahan."Selama 2 tahun tren petani karbitan kan banyak, dan akomodasi yang dikeluarkan dari petani baru itu juga lebih besar," terang Muryanto.Tak pelak, Muryanto membeberkan bahwa saat ini menjadi seleksi alam bagi petani porang. Di mana, ada yang bertahan pada harga anjlok dan ada yang menyerah dengan usaha menanam porang itu."Porang di Trenggalek itu budidayanya mudah, tidak perlu perawatan khusus, makanya banyak orang yang tertarik," tuturnya.Selama ini, petani porang di Trenggalek dalam menjual barangnya tidak langsung tembus di depan pintu pabrik, harus lewat supplier dulu yang memiliki akses pabrik."Apalagi semenjak porang ditetapkan menjadi bahan pangan, regulasi ekspor juga sangat sulit dipenuhi petani," tandasnya.Muryanto memprediksi bahwa harga porang di Trenggalek akan kembali stabil lagi sekitar 2 tahun hingga 3 tahun mendatang untuk tanaman ubi-ubian jenis porang itu."Kalau harga stabil di angka Rp. 4000 sampai 5000 ribu per kilogram, harga sekarang turun jauh. Pasti membuat petani karbitan bergejolak," ujarnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *