Berkaca dari tahun 2022 di Trenggalek, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat setidaknya ada 480 bencana alam. Bencana alam tersebut didominasi bencana penyerta musim penghujan, seperti banjir, tanah longsor, dan tanah gerak.
Untuk mencegah kerusakan dan kerugian yang lebih besar, perlu diketahui hal-hal yang perlu dipersiapkan jelang musim hujan di Trenggalek. Informasi ini tak hanya diketahui oleh pemerintah setempat, melainkan masyarakat sipil perlu mengetahuinya juga.
Saat tulisan ini diterbitkan, sebagian besar wilayah Trenggalek masih dilanda bencana kekeringan. Namun, tak sedikit wilayah Trenggalek yang mulai di guyur hujan, meski dalam intensitas ringan atau gerimis.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Kampak pada Sabtu, (04/11/2023) malam. Berdasarkan pantauan penulis sudah terjadi hujan gerimis di beberapa wilayah hingga perbatasan Kecamatan Dongko.
Tak dipungkiri, musim hujan sebentar lagi akan tiba di Trenggalek. Ada beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yang sudah hujan, salah satunya adalah Malang. Serta kabupaten terdekat ada Ponorogo yang juga mulai gerimis.
Daftar Isi [Show]
Persiapan Jelang Musim Penghujan di Trenggalek
1. Membersihkan Saluran Air
Persiapan yang pertama dengan membersihkan saluran air. Saluran ini bisa berupa drainase, selokan, dan sungai dari sampah dan material yang dapat menghambat aliran air.
Untuk membersihkan sungai dari sampah dan endapan material yang menghanbat aliran air sulit dilakukan sendiri. Karena beberapa kondisi perlu alat berat. Seharusnya, hal ini dilakukan oleh pemerintah setempat yang memiliki sumber daya untuk melakukan pengerukan.
Bagi masyarakat, masih tetap bisa berperan untuk membersihkan saluran air. Seperti membersihkan selokan dari endapan, merawat saluran air di atap rumah, dan membuat saluran air sederhana sekiranya perlu saat musim hujan nanti. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya genangan air dan banjir di permukiman serta lahan pertanian.
2. Penguatan Tebing
Saat hujan intensitas tinggi berpotensi terjadi bencana banjir. Terutama di kawasan tebing dan lereng-lereng yang gundul, alias tidak memiliki penahan tebing agar tidak longsor.
Oleh karena itu, beberapa wilayah seperti ini perlu dilakukan penguatan. Cara paling sederhana dengan menanam pohon, rumput, atau tanaman penutup tanah yang dapat menahan erosi dan menguatkan ikatan tanah.
Menanam tumbuhan memang perlu waktu, namun jika cara itu kurang efektif bisa dilakukan dengan memberikan tembok penguat dari beton untuk menahan tanah dari longsor. Cara demikian memerlukan uang yang tak sedikit. Sehingga, perlu peran pemerintah setempat.
3. Mitigasi Bencana
Kemudian persiapan jelang musim penghujan di Trenggalek selanjutnya dengan melakukan mitigasi bencana alam. Mitigasi bencana alam ini bisa berupa pemetaan daerah rawan bencana dan menyusun rencana evakuasi dan penanganan darurat.
Kemudian memetakan kelompok rentan jika suatau bencana alam terjadi. Hal ini penting untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian materi akibat bencana. Masyarakat juga perlu mengetahui lokasi posko, tempat penampungan, dan jalur evakuasi yang aman dan mudah diakses.
Selain itu, ada langkah praktis yang bisa dilakukan masyarakat untuk bersiaga sekaligus mencegah dampak kerugian yang lebih besar, antara lain:
Siap sedia peralatan hujanMengamankan instalasi listrik rumahMenyimpan dokumen penting di wadah kedap udara dan air, serta ditaruh di lokasi mudah terjangkau saat terjadi bencana.Menyiapkan peralatan darurat, meliputi: senter, tali tambang, pelampung, dan obat-obatan P3K.Persediaan makanan yang tak mudah basi.
4. Sosialisasi pada Masyarakat
Selain itu, juga perlu sosialisasi dan simulasi tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.
Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana. Masyarakat juga perlu mempersiapkan perlengkapan darurat, seperti obat-obatan, pakaian, makanan, air bersih, dan senter.
Kemudian juga bisa koordinasi dan sinergi antara pemerintah daerah, BPBD, TNI, Polri, instansi terkait, organisasi kemasyarakatan, dan relawan dalam penanggulangan bencana. Ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan sumber daya, sarana, dan prasarana yang dibutuhkan dalam penangganan bencana.
Dengan melakukan persiapan jelang penghujan, diharapkan Trenggalek dapat mengurangi risiko dan dampak bencana yang dapat mengancam keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, persiapan juga dapat meningkatkan ketangguhan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana. Semoga Trenggalek selalu aman dan sejahtera.
Semoga artikel ini membantu pembaca dalam mempersiapkan diri jelang musim penghujan Trenggalek. Jika menarik, pembaca juga bisa membagikannya ke orang lain lupa untuk selalu membagikan artikel ini agar lebih banyak orang dapat mempersiapkan diri dengan baik.