Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Puncak Kekeringan 19 Desa di Trenggalek Krisis Air, 6 Ribu Jiwa Terdampak

Trenggalek memasuki puncak kekeringan pada bulan September 2024, menurut prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Hingga saat ini, tercatat 19 desa di wilayah tersebut mengalami kekeringan.

Dari 19 desa yang terdampak, sebanyak 9 kecamatan mengalami krisis air yang cukup parah, sehingga memerlukan pasokan air bersih baik dari pemerintah maupun instansi lainnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi, menyatakan bahwa wilayah Kecamatan Panggul menjadi yang paling terdampak, dengan pasokan air bersih yang harus disalurkan setiap hari.

"Kami memantau bahwa mata air di 19 desa sudah berkurang, bahkan ada yang mengalami kekeringan total," ungkapnya.

Triadi juga menjelaskan bahwa berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus hingga September.

"Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah desa yang terdampak menurun. Tahun lalu ada 56 desa yang mengalami kekeringan, sedangkan tahun ini hanya 19 desa. Semoga tidak bertambah lagi," jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya bantuan, Polres Trenggalek turut memberikan pasokan air bersih sebagai bentuk solidaritas untuk mengatasi bencana kekeringan ini.

Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari tanggap darurat kepolisian dalam menghadapi kekeringan ekstrem yang telah melanda wilayah Trenggalek.

"Akibat dari kekeringan ini, warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," kata AKBP Indra, Selasa (3/9/2024).

Bantuan air bersih ini diangkut menggunakan enam truk tangki berkapasitas masing-masing 6.000 liter, serta 13 armada Patroli Genthong dari Polsek jajaran yang masing-masing membawa 1.200 liter air.

Setiap kendaraan akan mendistribusikan air bersih ke sejumlah titik yang telah ditentukan, guna memastikan bantuan tepat sasaran dan menjangkau wilayah yang lebih luas.

Dalam proses pendistribusian, Polres Trenggalek bekerja sama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

AKBP Indra menekankan pentingnya skala prioritas dalam distribusi air agar warga yang benar-benar membutuhkan dapat terbantu.

"Kami menyadari bahwa air yang tersedia sangat terbatas dan tidak dapat mencukupi kebutuhan semua warga," tutupnya.