Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Perbaikan Jalan Asal-Asalan, Warga Prambon Pasang Badan Hentikan Tambang

Perbaikan jalan rusak akibat aktivitas tambang galian c di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, sudah berjalan seminggu lebih. Akan tetapi, warga menemukan adanya perbaikan jalan yang kurang maksimal dari pihak tambang.

Oleh karena itu, warga kembali menggruduk pihak tambang galian c di Balai Desa Prambon, pada Kamis (18/05/2023). Dalam pertemuan itu, warga Prambon pasang badan hentikan tambang, jika penambang tidak berkomitmen memperbaiki jalan.

Ada sekitar 20 warga yang hadir dalam pertemuan itu. Hadir juga Camat Tugu, Budianto, dan Kepala Desa Prambon, Suwarji, bersama para anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Sementara dari tiga pihak tambang galian c, hanya satu yang hadir, yaitu Slamet Santoso. Ada tiga pihak yang memiliki usaha tambang di Desa Prambon, atas nama Bambang Hermanto, Slamet Santoso, dan Kukuh. Tepatnya di Dusun Krajan, Klampok, dan Nglentreng.

Heri Dwikoranto, warga RT 01, RW 01, Dusun Tenggar, Desa Prambon, menilai pihak tambang kurang maksimal memperbaiki jalan karena tidak rutin mendatangkan truk molen (readymix). Warga juga sempat menemukan adanya ukuran besi wiremesh yang tidak sesuai kesepakatan.

Heri Dwikoranto, warga Desa Prambon/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)

Menurut keterangan Heri, sempat ada kabar penundaan perbaikan jalan karena kendala anggaran. Tapi Heri menilai alasan itu tidak masuk akal. Ia menyampaikan, seharusnya pihak tambang sejak awal sudah menyediakan deposit dana untuk perbaikan jalan.

"Artinya, kalau tambang sudah puluhan tahun, uang deposit yang dikumpulkan itu sudah tidak ada masalah. Kalau dana dipakai alasan, itu menurut saya ndak masuk akal," ujar Heri di hadapan penambang dan Pemerintah Desa Prambon.

Heri mengatakan, warga ingin supaya jalan di Desa Prambon layak untuk dilewati. Kalau jalan rusak akibat tambang tidak segera diperbaiki, berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama di malam hari.

"Kita harus punya kekuatan untuk memaksa, kalau nggak komit, ya sudah, sementara warga minta dihentikan dulu tambangnya sampai kesepakatan itu dilakukan semua," terang Heri.

Pada pertemuan itu, Heri dan warga Prambon lainnya berharap ada komitmen yang pasti kepada seluruh penambang untuk memperbaiki jalan. Jika ke depannya para penambang masih mengingkari kesepakatan, warga Prambon bakal stop kegiatan tambang.

Perbaikan jalan rusak akibat tambang di Desa Prambon/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)

"Kami sebenarnya ngerem-ngerem [meredam] warga, didiskusikan dulu untuk jalan keluarnya, sabar dulu. Kalau nanti masih molor begitu, ya sudah, kami minta dari desa untuk stop sementara kegiatan tambang," tegas Heri.

Menanggapi tuntutan warga Prambon, Slamet Santoso, salah satu pemilik tambang galian c, mengakui adanya miskomunikasi antar penambang. Akibatnya, terjadi kendala teknis seperti pengiriman truk molen (readymix) maupun ukuran besi wiremesh.

"Intinya pihak tambang akan bertanggungjawab karena kami merasa merusak jalan dan merugikan semua warga. Sebenarnya ini hanya miskomunikasi saja, dari pihak tambang sudah komitmen dengan perjanjian awal. Cuma di jalan ada kendala teknis," ujar Slamet, pemilik tambang Pandu Dumadi Luhur, itu.

Slamet meminta kepada warga Prambon untuk aktif mengawal perbaikan jalan rusak supaya tidak berlarut-larut. Bersama para penambang lainnya, Slamet akan mengevaluasi supaya pengiriman truk molen (readymix) tidak terlambat. Mereka juga akan memenuhi tuntutan warga untuk mendatangkan 6 truk molen (readymix) setiap hari.

"Kami usahakan bisa [kirim 6 truk molen]. Saya sudah langsung menghubungi supir kalibeton yang ada di Blitar, kelihatannya sanggup tinggal ngatur secara teknisnya bagaimana," terang warga Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Blitar, itu.

Slamet Santoso, pemilik tambang galian c Pandu Dumadi Luhur/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)

Ke depannya, Slamet berharap bisa tercipta komunikasi yang baik antara penambang dan warga Prambon. Akan tetapi, Slamet belum bisa memberi tanggal pasti terkait perbaikan jalan sesuai tuntutan warga.

"Akan segera disesuaikan dengan teknisnya bagaimana. Kami jalin komunikasi yang baik. Kami pihak pengusaha tambang itu sangat menyadari bahwa sering merugikan di segala aspek di lingkungan sini," tandas Slamet.

Sebelumnya, perbaikan jalan rusak akibat tambang sudah dilakukan sejak Senin (08/05/2023). Hingga hari ini, masih separuh jalan spanjang 200 meter yang diperbaiki. Perbaikan jalan dimulai dari Dusun Krajan ke arah Dusun Tenggar, lalu ke utara.

Hasil dari pertemuan antara warga, penambang, dan Pemerintah Desa Prambon, ada empat, yaitu:

  1. Pihak pengelola tambang sanggup mengirim readymix minimal 6 molen setiap hari.
  2. Pengelola tambang harus selalu ada komunikasi dengan tim yang dibentuk dalam kesepakatan.
  3. Jika pengelola tambang tidak komitmen dengan kesepakatan ini, maka pihak desa akan menghentikan kegiatan seluruh tambang yang ada di Desa Prambon, sampai pengelola tambang memenuhi kewajibannya.
  4. Pihak tambang menyepakati atau konsekuen atas hasil rapat pada hari Selasa, 11 April 2023, di Kantor Kepala Desa Prambon.