Perbaikan jalan amburadul akibat aktivitas tambang galian c di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, mulai dilakukan pada Senin (08/05/2023). Perbaikan jalan itu merupakan tanggung jawab pihak tambang atas kerusakan jalan yang diakibatkan.
Perbaikan jalan awal, sekitar 6 meter, tepatnya di RT 12, RW 03, Dusun Krajan, Desa Prambon. Mulai perbaikan jalan pukul 15.30 WIB, seiring dengan kedatangan truk molen (readymix) dan besi wiremesh. Sayangnya, masyarakat kecewa karena ukuran besi tak sesuai kesepakatan audiensi di Balai Desa Prambon, Kamis (04/05/2023) lalu.
"Jadi kan yang kesepakatan kemarin itu seperti wermesnya besok itu yang ukuran 8 mili meter [mm]. Tadi yang datang itu kamu ukur sekitar 4 mm. Jadi itu yang belum sesuai dengan kesepakatan antara pihak tambang dengan masyarakat," ungkap Ido Rahmowiyogo, warga RT 17, RW 03, Dusun Krajan, Desa Prambon.
Proses perbaikan jalan dibiayai oleh pihak tambang galian c. Sedangkan pengerjaannya dilakukan oleh warga Prambon. Jalan diperbaiki dengan cor beton bertulang setebal 20 cm. Karena ukuran besi tidak sesuai kesepakatan, warga berinisiatif memasang besi dobel dalam cor tersebut.
"Yang jelas warga pasti kecewa, soalnya dari pihak tambang itu kemarin [audiensi di Balai Desa Prambon] kan bener-bener menyepakati ya. Bahwa untuk wiremesh-nya ukuran 8 mm," jelas Ido.
Ido menyampaikan, proses perbaikan jalan rusak akibat tambang hari ini sempat molor. Sehingga, warga Prambon bergerak dan mendesak pihak tambang agar menjalankan keputusan yang sudah disepakati bersama.
Warga Prambon berharap, ke depannya perbaikan jalan ini bisa berlanjut terus tanpa ada pelanggaran kesepakatan dari pihak tambang. Warga tidak ingin perbaikan molor lama seperti yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya.
"Dari pihak tambang, besok katanya mau datang 6 kendaraan. Ya ditunggu saja besok gimana untuk realisasinya," ucap Ido.
Perlu diketahui, aktivitas tambang galian c di Prambon sudah berjalan sejak puluhan tahun. Ada tiga pihak yang memiliki usaha tambang di Desa Prambon, atas nama Bambang Hermanto, Slamet Santoso, dan Kukuh. Tepatnya di Dusun Krajan, Klampok, dan Nglentreng.
Kerusakan jalan akibat tambang galian c itu berdampak di sepanjang Desa Prambon, Banaran, hingga Nglongsor, sekitar 3 kilometer. Warga menuntut perbaikan jalan yang bisa bertahan lama. Sebab, dampak jalan rusak dan debu yang mengakibatkan berbagai kecelakaan serta pencemaran lingkungan.
Hasil dari audiensi di Balai Desa Prambon, Kamis (04/05/2023) lalu, proses perbaikan jalan akan dilakukan bertahap dengan target awal sepanjang 200 meterz sepanjang jalan yang dilalui tambang. Separuh jalan diperbaiki, dan separuhnya lagi untuk lalu lintas pengguna jalan. Perbaikan jalan dimulai dari Dusun Krajan ke arah Dusun Tenggar, lalu ke utara.
"Tambang sudah berpuluh-puluh tahun. Dicor dari pihak tambang baru kali ini. Kemarin kan dari tambang itu cuma ditembel. Kendalanya sering protes, gak ada tindakan, gak ada ketegasan," tandas Ido.