Jumlah
sampah yang dihasilkan setiap hari semakin meningkat, dikarenakan meningkatnya populasi dan aktivitas masyarakat. Sebab kehidupan manusia tidak terlepas akan sampah, baik itu sampah organik maupun anorganik.Sampah dapat menjadi masalah bagi kesehatan, tetapi keberadaan sampah mampu memberi sebagian orang lahan dan ide baru.Permasalahan
sampah sudah menjadi permasalahan utama yang dihadapi sebagian besar masyarakat. Penyebab terjadinya bencana alam seperti banjir adalah sampah yang tidak kelola secara benar. Apalagi sampah yang ada di perkotaan, banyak sekali sampah yang berserakan dimana-mana sehingga dapat mengganggu suasana di sekitar.
Sampah adalah hasil dari aktivitas manusia yang menghasilkan sampah atau buangan. Saat ini, sampah hanya diolah secara konvensional, yaitu diangkut dari tempat penghasil sampah ke TPS dan kemudian dibuang ke TPS tanpa diproses terlebih dahulu.Namun, ada aturan prosedur pengelolaan sampah yang harus diikuti, yaitu pengumpulan sampah kemudian didaur ulang dan dibuang ke Tempat Pembuang Sampah.Oleh karena itu, sampah rumah tangga adalah salah satu sampah yang berasal dari sisa-sisa rumah tangga, sehingga harus dilakukan pengelolaan yang benar jika diabaikan akan menjadi menumpuk dan busuk. Sehingga tidak merusak alam semesta dan kesehatan.Melansir dari berbagai sumber jurnal mengenai pengelolaan sampah rumah tangga yang benar. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Memisahkan Sampah Sesuai dengan Jenisnya
Pengelolaan sampah rumah tangga adalah langkah penting untuk menjaga lingkungan dan meminimalkan kerusakan yang ditimbulkannya pada ekosistem. Membagi sampah menjadi dua kategori utama adalah cara yang bagus untuk memulai pengelolaan sampah di rumah tangga.Kategori organik mencakup sampah yang dapat terurai secara alami, seperti sisa makanan, dedaunan, dan potongan tanaman. Kategori anorganik, di sisi lain, mencakup bahan-bahan yang sulit terurai atau bahkan tidak dapat terurai secara alami, seperti plastik, kertas, dan logam. Kita dapat mempermudah proses daur ulang dan pengelolaan lebih lanjut dengan memisahkan sampah ini.Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menyediakan dua tempat sampah di rumah: satu untuk sampah organik dan satu lagi untuk sampah anorganik. Setiap tempat sampah harus diberi tanda yang jelas, sehingga orang lain dapat membedakan sampah organik dan anorganik.Label yang mudah dibaca dan mudah dibaca dapat mencakup gambar atau warna yang berbeda untuk membedakan sampah, memberikan panduan visual yang jelas bagi setiap orang di rumah.Kemudian membiasakan diri bersama keluarga untuk melakukan hal tersebut dengan konsisten dengan membuah sampah sesuai dengan kategorinya masing-masing. Dengan memberikan pemahaman serta edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dan dampaknya.
2. Menggunakan konsep 3R
Dengan menerapkan konsep 3R—reuse, reduce, dan recycle—pengelolaan sampah dapat ditingkatkan. Kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan menambah nilai pada barang yang masih dapat digunakan. Memilih barang yang dapat digunakan kembali, seperti botol kaca, adalah salah satu langkah konkrit yang dapat diambil.Istilah "reuse" atau memanfaatkan kembali barang atau produk yang masih dalam kondisi baik. Sebagai contoh, botol kaca dapat dibersihkan dan digunakan kembali berulang kali. Kamu dapat mengurangi jumlah sampah yang disebabkan oleh produk sekali pakai dengan menggunakan botol kaca bekas untuk menyimpan makanan atau minuman.Pengurangan, atau "reduce", adalah langkah berikutnya dalam konsep 3R. Ini berarti mengurangi pembelian barang yang tidak benar-benar diperlukan dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Dengan mengembalikan barang-barang seperti botol kaca, Kamu mengurangi kebutuhan untuk membeli barang baru. Konsep ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan dampaknya terhadap lingkungan.Untuk “recycle” yaitu mendaur ulang sampah adalah konsep yang dapat dilakukan untuk pengelolaan sampah rumah tangga. Mendaur ulang sampah dari barang yang tidak bernilai menjadi bernilai mampu membuat menjadi ramah dan bersih.
3. Menerapkan Zero Waste
Menerapkan konsep zero waste adalah langkah yang efektif untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu cara yang dapat kita lakukan yaitu dengan mengganti plastik menjadi tas belanja kain, Styrofoam dengan kotak bekal, menggunakan botol air minum sendiri sebagai pengganti air kemasan.Penerapan zero waste juga mencakup pengurangan pemakaian plastik dengan memilih produk yang memiliki kemasan ramah lingkungan atau tanpa kemasan plastik. Menggunakan botol air sendiri tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik, tetapi juga mengajarkan kebiasaan membawa air minum yang lebih ramah lingkungan.