Dewasa ini,
polusi udara di Indonesia semakin meningkat dengan adanya kendaraan yang terus diproduksi dan gas yang berasal dari industri. Tidak hanya itu, polusi udara juga disebabkan dari kegiatan membakar sampah rumah tangga dan kebakaran hutan.World Health Organization (WHO) juga menunjukkan berdasarkan data bahwa hampir seluruh populasi global (99%) menghirup udara yang melebihi batas pedoman WHO serta mengandung polutan tingkat tinggi.Ketika kita terpapar
polusi udara secara terus-menerus, risiko terkena berbagai masalah kesehatan meningkat secara signifikan. Salah satu dampak utama adalah pada sistem pernapasan.Partikel-partikel mikroskopis dapat masuk ke dalam saluran pernapasan, menyebabkan peradangan, dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.Dampak polusi udara juga mencakup masalah kesehatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Paparan polutan udara dapat merusak sel-sel sistem kekebalan, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.Hal ini dapat memperlambat proses penyembuhan dan membuat tubuh sulit melawan patogen yang masuk. Banyak masyarakat Indonesia yang masih awam mengenai dampak dari polusi udara terhadap kesehatan, mulai dari bagaimana menjaga udara bersih bebas dari polutan.Dalam artikel ini membahas mengenai dampak polusi udara terhadap
kesehatan berdasarkan jurnal yang berjudul Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan dan Cara Meminimalkan Risikonya yang diterbitkan Jurnal Ecocentrism, Vol. 3. Adapun dampaknya sebagai berikut:
1. Gangguan Pernapasan
Polusi udara yang sering kali dihirup oleh manusia dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Partikel-partikel kecil di udara, terutama yang memiliki ukuran sekitar PM2.5 merujuk pada partikel-partikel dengan diameter kurang dari 2.5 mikrometer, yang cukup kecil untuk meresap ke dalam saluran pernapasan dan bahkan dapat mencapai aliran darah.Ketika manusia terpapar partikel tersebut, karena dengan mudahnya masuk kedalam paru paru saat menghirup polusi udara. Sehingga dapat menembus ke bagian terdalam dari system pernapasan. Maka dari sinilah muncul resiko yang signifikan yaitu gangguan pernapasan seperti asma, bronchitis, pneumonia.Penting untuk diingat bahwa risiko kesehatan yang terkait dengan PM2.5 tidak hanya terbatas pada individu saja semua orang termasuk anak-anak dan lansia, dapat mengalami dampak negatif yang signifikan dari paparan terus-menerus terhadap partikel-partikel kecil ini
2. Penyakit Kardiovaskular
Paparan terus-menerus terhadap polusi udara telah menjadi faktor risiko yang terhubung dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Partikel-partikel polutan dalam udara, seperti PM2.5 dan senyawa kimia beracun, dapat memasuki aliran darah melalui saluran pernapasan.Dalam partikel tersebut dapat merusak dinding pembuluh darah, memicu peradangan dan menyebabkan penggumpalan darah. Hal tersebut dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.Dua factor yang berkontribusi langsung pada penyakit jantung. Selain itu, peradangan yang dipicu oleh polusi udara dapat memperburuk kondisi pembuluh darah dan mempercepat perkembangan plak asterosklerosis.
3. Gangguan Perkembangan Janin
Wanita hamil yang terpapar polusi udara menghadapi risiko serius terhadap kesehatan janin dan perkembangan kehamilan mereka. Paparan terus-menerus terhadap polusi udara dapat menyebabkan sejumlah komplikasi yang berdampak langsung pada kesehatan janin dan kelangsungan kehamilan.Partikel-partikel polutan udara dapat memasuki tubuh ibu hamil dan mengakibatkan reaksi inflamasi yang dapat memicu pelepasan zat kimia yang merangsang kontraksi Rahim.Hal tersebut dapat mengakibatkan kelahiran prematur, yang berisiko meningkatkan masalah kesehatan pada bayi yang baru lahir.Senyawa kimia beracun, seperti logam berat dan senyawa organik volatil (VOCs) dapat melewati plasenta dan mencapai janin, mempengaruhi perkembangan organ dan sistem vitalnya. Sehingga dapat meningkatkan risiko cacat lahir, penurunan berat badan lahir, dan masalah kesehatan perkembangan pada anak.
4. Penurunan Fungsi Paru-Paru
Dampak polusi udara terhadap fungsi paru-paru dapat menjadi perhatian serius, khususnya bagi anak-anak dan orang tua. Anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan pengembangan paru-paru mereka lebih rentan terhadap efek negatif polusi udara.Paparan jangka panjang terhadap partikel-partikel polutan dapat mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru pada anak-anak, merugikan pertumbuhan normal sistem pernapasan mereka, dan meningkatkan risiko masalah pernapasan kronis di masa dewasa.Pada orang tua memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, sehingga membuat mereka lebih rentan terkena infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara.