Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Mengenal Lebih Dekat Agus Sarondeng, Pencipta Lagu Mangga Tindak Trenggalek

Kubah Migunani
Kabar Trenggalek - Terik matahari di pagi hari menyinari seputaran rumah Agus Mukarwanto atau yang biasa terkenal dengan nama Agus Sarondeng. Rumah Agus berada di RT 004 RW 002, Desa Wonocoyo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.Langgam atau gending jawa menjadi alunan nada di ruang tamu pencipta lagu "Mangga Tindak Trenggalek" itu. Agus Sarondeng tidak sungkan menceritakan perjalanannya menggeluti seni musik yang berbalik arah dari jurusan kuliahnya.Berawal meniti karir menjadi guru seni, kini seni musik sudah seperti darah yang mengalir di tubuh pria kelahiran 24 Agustus 1960 itu, walaupun jurusan kuliahnya adalah seni rupa."Saya guru seni. Tugas dan kewajiban saya itu ya memberikan pembelajaran terkait seni. Seni itu juga tidak satu macam musik saja. Ada seni suara dan seni teater yang saya ajarkan," tutur Agus Sarondeng, sembari duduk di depan gamelan jawa miliknya.[caption id="attachment_8655" align=aligncenter width=1296]Ekspresi senang Agus Sarondeng saat bermain gamelan di sanggarnya Ekspresi senang Agus Sarondeng saat bermain gamelan di sanggarnya/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Baca juga: Membumikan Seni Rupa Trenggalek Melalui Pameran Seni Rupa Sanak KadangAgus juga mengaku bahwa dirinya penggemar berat pertunjukan wayang. Setiap ada pagelaran wayang, Agus menyempatkan hadir di tengah pementasan. Sampai dirinya kenal dengan dalang maupun panjak atau penabuh gamelan khusus wayang."Dari situ saya mendirikan grup campur sari madya laras sekitar tahun 1998. Dulu inspirasinya dari campur sari tanpa nama Semarang," cerita Agus.Sebelum mendirikan grup campur sari, Agus mengaku memiliki grup keroncong yang diberi nama 'Fajar Bakti' sekitar tahun 1987. Markasnya di Perumahan Asabri Karangsoko, Trenggalek, .Kiprah grup keroncong Agus Sarondeng pernah moncer dahulu kala. Agus bercerita pernah diundang untuk mengisi acara di salah satu stasiun televisi milik pemerintah.Baca juga: Pamrih, Kreator Seni Tari Jaranan Turangga Yaksa Khas Trenggalek Meninggal Dunia"Kemudian bergeser di tahun 1998, saya mendirikan grup campursari Madya Laras. Hanya komparasi dari musik keroncong yang saya tambahi alat musik gamelan kendang, saron, dan demung" ucap Agus.Mendirikan grup campur sari, Agus tidak melupakan teman seperjuangannya. Namun, dirinya justru merangkul teman-temannya untuk bergabung memainkan alat musik."Nama Madya Laras itu sudah lama, sejak saya mengajar di SMP Pogalan dan ada pentas seni. Dan dulu gamelannya masih sederhana, saya buat sendiri dari besi dan alat tradisional yang saya miliki," cerita Agus Sarondeng.Agus masih ingat betul pada tahun 2005, dirinya mulai melakukan perekaman lagu buah karyanya. Pada tahun itu, agus mengemas 10 lagu menjadi satu paket.Baca juga: Seniman Trenggalek Latih Kesabaran Lewat Tatah Sungging Wayang"Cuman saya titip-titipkan di toko saja. Ada 1500 keping kaset, toh kalau laku ya alhamdulilah. Kalaupun tidak tolok ukurnya orang seni bukan dari uangnya, tapi kepuasan dirinya ketika melahirkan karya," kata Agus.Lagu ciptaan Agus Sarondeng yang masih terkesan di telinga masyarakat Trenggalek yaitu 'Mangga Tindak Trenggalek', dan 'Menak Sopal'. Keduanya merupakan buah pikiran dan inisiatif Agus sendiri."Kan waktu saya menciptakan, saya sering mendengar kabupaten tetangga seperti Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, sudah punya lagu. Dari sinilah saya lahir pikiran untuk menuliskan lagu 'Mangga Tindak Trenggalek'," terangnya sambil mengingat.Singkat cerita, Agus Sarondeng menulis naskah lagu 'Mangga Tindak Trenggalek' pada saat menunggu anak ujian di kelas. Dari situlah lagu yang melegenda dan ikonik itu lahir.[caption id="attachment_8656" align=aligncenter width=1296]Agus Sarondeng, Pencipta lagu Mangga Tindak Trenggalek Agus Sarondeng, Pencipta lagu Mangga Tindak Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Baca juga: Kembang Kempis Pelaku Seni Wayang Trenggalek Dihantam Pandemi Covid-19"Nunggu ujian matematika, pada waktu itu ada kertas buram yang tidak terpakai dan saya oret-oret tulisan jadi lagu. Dan isinya saya padatkan dengan menambahi kekayaan alam Trenggalek seperti wisata dan pertanian," cerita ayah dua anak tersebut.Pesimis pernah mengelabuhi pikiran Agus Sarondeng dalam menciptakan lagu. Namun pada 2006, lagu itu dibawakan oleh Wakil Bupati Trenggalek, Mahsun Ismail, yang memiliki suara merdu justru menjadi viral di telinga masyarakat sampai saat ini."Kebetulan saya dulu akrab sama Pak Mahsun Wakil Bupati, dari situlah saya mencoba membangun komunikasi tentang lagu Mangga Tindak Trenggalek. Dan pada akhirnya karena yang membawakan itu seorang Wabup, lagu itu menggema dimana-mana alias viral," tandasnya.Agus Sarondeng merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tugas pertamanya di Jawa Tengah pada tahun 1981. Kemudian pindah ke Trenggalek pada tahun 1986. Kini Agus Sarondeng baru saja purna tugas menjadi guru sekitar satu tahun yang lalu dan lebih menekuni dunia seni musik melalui channel YouTube "Agus Sarondeng".Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang SENI
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *