Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kamu Harus Tahu, Trenggalek Terkenal dengan Wisata dan 11 Hal Ini

Kubah Migunani

Kabar Trenggalek - Kabupaten Trenggalek berada di sisi selatan Pulau Jawa. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan sebelah barat, Kabupaten Tulungagung sebelah timur, dan Kabupaten Ponorogo sebelah barat daya.

Trenggalek memiliki kekayaan hayati dan budaya. Jika bertanya Trenggalek terkenal dengan apa? Maka ada beberapa wisata dan kebudayaan yang terkenal secara nasional hingga internasional.

Kekayaan itu berkat letak strategis Trenggalek dari segi geografi dan budaya. Secara geografi, Trenggalek berada di kawasan pegunungan. Dan secara kebudayaan, Trenggalek mempertemukan berbagai macam kebudayaan besar dari kerajaan yang pernah eksis di Jawa. Seperti Mataram, Kadiri, Ngayogyakarta, dan lain-lain.

Trenggalek Terkenal dengan Apa?

1. Wisata Pantai yang Banyak dan Indah

[caption id="attachment_23286" align=alignnone width=1080] Wisata Pantai Trenggalek instagramable/Foto: @okik_wijaya (Instagram)[/caption]

Trenggalek terkenal dengan wisata pantai yang banyak dan indah. Sisi selatan Trenggalek berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Termasuk, kawasan pesisir selatan Pulau Jawa.

Pesisir Selatan Jawa terkenal dengan keindahannya. Karena masih bersih dan asri, berbeda dengan pesisir utara Pulau Jawa yang sudah didominasi oleh industri.

Jika berkunjung ke Trenggalek banyak sekali pantai yang bisa dikunjungi. Pantainya yang banyak membentang mulai dari Kecamatan Panggul, Munjungan, hingga Watulimo.

2. Durian Ripto

[caption id="attachment_8704" align=alignnone width=716]Jokowi menikmati Durian Ripto khas Trenggalek Jokowi menikmati Durian Ripto khas Trenggalek/Foto: @avinml (Instagram)[/caption]

Trenggalek terkenal sebagai tempat penghasil durian. Salah satu durian yang terkenal adalah Durian Ripto. Saat peresmian Bendungan Tugu, Presiden Jokowi mengunjungi Trenggalek, dan disuguhi Durian Ripto.

Durian Ripto dibudidayakan oleh petani asal Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo. Ia bernama Suripto, yang kini duriannya terkenal luas ke penjuru Nusantara.

3. Kota Pensiunan

[caption id="attachment_15035" align=alignnone width=1280]Alun-Alun Kabupaten Trenggalek Alun-Alun Kabupaten Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Trenggalek terkenal dengan julukan kota pensiunan. Kebanyakan penduduk Trenggalek adalah seorang perantau. Mereka mengadu nasib di kota orang. Kemudian setelah kembali ke Trenggalek, mereka akan menghabiskan masa tua di tempat kelahirannya.

Selain itu, kondisi Trenggalek yang tenang digandrungi banyak orang sebagai tempat beristirahat. Tak ayal, ada orang menyebutnya sebagai kota pensiunan.

4. Kesenian Turangga Yakso

[caption id="attachment_24765" align=alignnone width=720] Tari Jaranan Turangga Yaksa/Foto: Gilang Tri Subekti (Facebook)[/caption]

Di bidang kesenian, Trenggalek terkenal dengan Tari Jaranan Turangga Yaksa. Kesenian jaranan Turangga Yakso adalah hasil kreasi dari Bapak Pamrih (almarhum). Di mana dalam kesenian jaranan ini berbeda dari jaranan biasanya. Karena properti jaran digantikan dengan buto.

Tarian jaranan ini memiliki filosofi rasa syukur kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat-Nya. Tarian Jaranan Turonggo Yakso ini masuk dalam tradisi baritan. Sebuah tradisi yang dijalankan oleh masyarakat Dongko saat musim panen.

Bahkan, bisa dikatakan secara ikonik tarian ini menjadi simbol Trenggalek itu sendiri. Tarian ini sudah terkenal di Indonesia dan menjadi ikon kesenian Trenggalek.

5. Cengkih

[caption id="attachment_24766" align=alignnone width=640] Cengkih/Foto: Pexels[/caption]

Selain durian, komoditas pertanian lain yang banyak dihasilkan Trenggalek adalah cengkih. Tanaman ini diperkirakan masuk ke Trenggalek sejak zaman penjajahan.

Sampai sekarang komoditas cengkih menjadi komoditas unggulan Trenggalek. Kendati demikian, beberapa tahun yang lalu petani cengkih hanya bisa gigit jari. Karena harga jual cengkih kering terjun bebas.

Meski begitu, masyarakat masih menanam cengkih dan sekarang harga sudah berangsur-angsur membaik. Dan tetap menjadi komoditas unggulan.

6. Hasil Laut

[caption id="attachment_23237" align=alignnone width=1080] Tangkapan ikan oleh nelayan Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Selain pantainya yang banyak, keuggulan Kabupaten Trenggalek yang berada di kawasan pesisir selatan Pulau Jawa adalah hasil lautnya berupa perikanan.

Perikanan Trenggalek masuk komoditas unggulan. Untuk daerah dengan hasil perikanan tertinggi berada di Kecamatan Watulimo. Di sana juga memiliki sentra pengemasan ikan.

7. Goa Terpanjang se-Asia Tenggara

[caption id="attachment_18904" align=alignnone width=640]Goa Lowo Trenggalek Goa Lowo Trenggalek/Foto: Dokumen istimewa[/caption]

Trenggalek sebagai kawasan yang dilalui gugusan batuan karst, selain banyak sumber mata airnya, juga memiliki goa terpanjang se-Asia Tenggara. Goa yang dimasuk itu adalah Goa Lawa (baca: Lowo).

Goa ini berada di Kecamatan Watulimo, lebih tepatnya berada di Desa Watuagung. Goa ini dekat dengan jalur utama yang menghubungkan antara pusat Kecamatan Watulimo dan Kabupaten Tulungagung (Kecamatan Bandung).

Berdasarkan catatan Disparbud Kabupaten Trenggalek, Goa Lawa memiliki panjang sekitar 2000 meter. Kendati demikian, pengunjung hanya bisa mengeksplore sekitar 850 meter demi keamanan dan pertimbangan lainnya.

8. Hutan Durian Terluas di Dunia

[caption id="attachment_19102" align=alignnone width=1280]Buah durian yang lezat di Desa Wisata Durensari Buah durian yang lezat di Desa Wisata Durensari/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Hutan Durian terluas di Dunia berada di Trenggalek. Hutan durian ini berada di Desa Sawahan Kecamatan Watulimo. Dengan luas 650 hektar. Maka tak ayal jika musim durian telah tiba, sangat mudah sekali menjumpai pedagang durian. Bahkan hutan durian ini dijuluki Hutan Durian Internasional.

Sehingga, durian termasuk komoditas unggulan dari Trenggalek. Luasnya hutan buah durian ini sangat membantu perekonomian warga sekitar. Karena harga jual buah durian ini sangat menggiurkan.

9. Trenggalek Terlihat Mini dan Sempit

[caption id="attachment_24767" align=alignnone width=1038] Trenggalek terlihat mini dan sempit/Foto: @agoengsevi (Instagram)[/caption]

Ada orang yang menyebutkan bahwa Trenggalek itu terlihat mini dan sempit. Memang secara sekilas jika diperhatikan melalui google maps, luas Kabupaten Trenggalek terlihat kecil dibanding kabupaten di sebelahnya.

Dalam esai yang dimuat di Nggalek.co dengan judul “Mengapa Kabupaten Trenggalek Tampak Mini dan Sempit?” yang ditulis Misbahus Surur, menjelaskan alasan kota ini nampak mini dan sempit.

Alasan dibalik itu semua karena Trenggalek didominasi oleh kawasan pegunungan. Sehingga menyebabkan kawasan perkotaanya kalah luas dengan kabupaten sebelah, misalnya Tulungagung. Kabupaten Trenggalek sendiri memiliki luas 126.140 hektare.

Jadi, Trenggalek akan terlihat sempit jika hanya dilihat dari luas kotanya atau yang menjadi pusat keramaian. Akan tetapi jika dilihat Trenggalek secara utuh, termasuk kawasan pegunungan, maka kota ini luas sekali dan membuat penasaran untuk menjejakan kaki disetiap desanya.

10. Konsensi Tambang Emas Terluas di Pulau Jawa

[caption id="attachment_22227" align=alignnone width=1075] Konsesi tambang Trenggalek, tambang emas terbesar di Jawa/Foto: Far East Gold[/caption]

Keindahan dan potensi sumber daya hayati di Trenggalek yang begitu banyaknya seakrang tengah terancam dengan keberadaan IIUP OP PT Sumber Mineral Nusantara. Dimana PT SMN hendak menambang Trenggalek dengan luas 12.000 hektar lebih. Dan berdasarkan catatan luasan ini menjadi konsensi tambang emas terluas di Pulau Jawa.

Namun, warga Trenggalek tak berpangku tangan melihat tempat kelahirannya akan rusak dengan keberadaan tambang emas oleh PT SMN ini. Berbagai upaya penolakan telah dilakukan. Dan yang terbaru, warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Trenggalek (ART) baru-baru ini telah melakukan audiensi dengan tiga kementrian di Jakarta.

Tiga kementerian tersebut adalah KLHK, KESDM, dan ATR/BPN. Dan dalam audiensi tersebut Rakyat Trenggalek telah menyampaikan aspirasinya tentang penolakan tambang emas yang akan merusak alam Trenggalek. Dan semoga perjuangan Rakyat Trenggalek dalam menjaga kelestarian alamnya dapat berbuah manis. #TolakTambangEmas #PTSMNMinggato.

11. Menteri Pertahanan Pertama RI

[caption id="attachment_10739" align=alignnone width=1920]Supriyadi, pahlawan dari Trenggalek yang memberontak di Hari Valentine Supriyadi, pahlawan dari Trenggalek yang memberontak di Hari Valentine/Foto: Wikipedia[/caption]

Pentolan dalam pemberontakan PETA di Blitar, yakni Supriadi adalah Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang pertama. Pria kelahiran Trenggalek, 13 April 1923 ini dulunya seorang prajurit PETA. Yang kemudian pada tanggal 14 Februari 1945 ia memimpin pemberontakan PETA, yang merupakan tentara pribumi yang dibentuk oleh Jepang.

Pada pemberontakan tersebut kelompok Supriadi kalah. Kendati demikian, karena pemberontakan ini membuat Jepang was-was dengan negara jajahannya. Karena dengan dipantik oleh Supriadi dan rekan-rekannya ini, bisa saja seluruh rakyat Indonesia bersatu untuk menggulingkan Jepang.

Hingga akhirnya pada hari kemerdekaan Indonesia. 17 Agustus 1945, presiden pertama Bung Karno mengangkat Supriadi menjadi menteri pertahanan. Namun, Supriadi tak kunjung muncul. Keberadaanya masih menjadi misteri setelah Indonesia merdeka. Dan itu tidak menutup jika Supriadi adalah menteri pertahanan pertama yang dimiliki Indonesia meskipun tidak memenuhi panggilan presiden pada waktu itu.

12. Memiliki dua Pulau Terluar di Indonesia 

[caption id="attachment_24718" align=alignnone width=683] Suasana di pulau terluar Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Di sisi selatan, Trenggalek juga memiliki total 52 pulau. Dan dua di antara pulau ini berada di lepas pantai terluar hingga masuk kawasan samudra Hindia. Dua pulau ini terpencil dan hanya bisa diakses menggunakan perahu nelayan yang memiliki kapasitas besar.

Bagi tim patroli laut, pulau ini sering digunakan sebagai dermaga berlabuh saat di tengah laut. Kedua pulau ini memiliki nama Pulau Sekel atau Ngekel dan Pulau Panikan. Pulau Sekel berada di 08°24’9″ LS – 111°42’41 BT. Pulau tersebut berjarak sekitar 4,6 mil dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi. Sedangkan Pulau Panikan berada di 08°24’9″ LS – 111°42’41 BT atau sekitar 23 mil dari Prigi. Dan kedua pulau ini tidak berpenghuni.

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *