Trenggalek sebagai salah satu wilayah yang memiliki produktivitas pertanian dan perkebunan unggulan di Jawa Timur. Produk pertanian dan perkebunan Trenggalek itu salah satunya adalah tanaman biofarmaka atau tanaman obat-obatan.
Trenggalek yang sebagian besar wilayahnya berada di dataran tinggi sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman obat-obatan itu. Artikel ini mengulas khasiat 5 tanaman obat-obatan unggulan Trenggalek.
Tanaman obat-obatan biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku obat oleh pabrik-pabrik farmasi. Selain itu, tanaman obat-obatan juga bisa diolah secara mandiri untuk obat-obatan tradisional rumahan.
Mengacu pada data tahunan BPS, “Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2023”, berikut ulasan tanaman obat-obatan unggulan Trenggalek
Daftar Isi [Show]
1. Jahe
Alam Trenggalek ternyata menjadi tempat yang cocok bagi pertumbuhan jahe. Kecamatan Pule menjadi salah satu tempat penghasil jahe tertinggi di Trenggalek. Kecamatan Pule yang berada di ketinggian 717 Mdpl sangat cocok untuk pertumbuhan jahe terutama jahe merah. Ada tiga desa di Kecamatan Pule yang berhasil mengembangkan produksi jahe merah, yakni Desa Pakel, Desa Pule, dan Desa Jombok.
Para petani di tiga desa itu dinaungi oleh Badan Usaha Desa Bersama (BUMDesma) Sari Bumi. Bahkan para petani yang tergabung dalam BUMDesma juga bekerja sama dengan PT Bintang Toedjoe. Di tahun 2022, produksi jahe di Trenggalek telah mencapai angka 2.340.009 kg.
Adapun jahe biasanya dimanfaatkan untuk minuman penghangat tubuh. Dikutip dari laman halodoc, jahe berkhasiat untuk meredakan mual, mengendalikan gula darah, mengurangi reaksi inflamasi, memperkuat sistem imun, meredakan nyeri menstruasi, anti penuaan dan anti kanker, serta menangkal infeksi dari virus dan bakteri.
2. Kapulaga
Kapulaga menjadi salah satu tanaman obat-obatan Trenggalek yang memiliki produktivitas tinggi. Tanaman kapulaga biasa hidup di tanah ketinggian antara 300-500 Mdpl. Daerah penghasil kapulaga tertinggi di Trenggalek berada di Kecamatan Kampak dengan hasil 78.350 kg di tahun 2022.
Kemudian, diikuti dengan Kecamatan Dongko dengan 37.716 Kg dan Kecamatan Watulimo dengan 35.265 kg kapulaga. Sedangkan total produksi kapulaga di Trenggalek pada tahun 2022 mencapai angka 197.404 kg.
Kapulaga biasa dibutuhkan oleh pabrik-pabrik farmasi untuk kebutuhan bahan baku obat. Kapulaga juga bakal menjadi salah satu rempah-rempah andalan Kementerian Perdagangan untuk mengejar target ekspor di tahun 2024.
Kapulaga kerap dimanfaatkan untuk bumbu makanan, minuman, dan bahan kosmetik. Biji dan minyak dari kapulaga juga bermanfaat untuk obat-obatan tradisional.
Beberapa khasiat kapulaga di antaranya adalah mampu menurunkan tekanan darah, menurunkan resiko pengembangan sel kanker, membantu masalah pencernaan, mengobati bau mulut dan gigi berlubang, serta menurunkan gula darah.
3. Kunyit
Dengan produksi mencapai 1.317.805 kg di tahun 2022, kunyit atau orang Jawa menyebutnya kunir, juga menjadi komoditas andalan Trenggalek. Produksi kunyit di Trenggalek pernah turut mendukung daya ekspor kunyit kering ke India bersama Kabupaten Kediri dan Pacitan pada tahun 2020. Kecamatan dengan produksi kunyit tertinggi adalah Kecamatan Pule yang mencapai 885.455 kg.
Kunyit menjadi salah satu jenis rempah yang banyak berguna sebagai obat herbal. Kunyit biasa diolah dalam bentuk bubuk kemudian dicampurkan dengan seduhan air panas. Kunyit memiliki keistimewaan dengan khasiat bisa membantu mengurangi gejala arthritis, meningkatkan sistem imun, mengurangi resiko komplikasi, bersifat antikanker, mencegah diabetes, dan merawat kesehatan kulit.
4. Temulawak
Komoditas tanaman obat-obatan unggulan Trenggalek keempat adalah temulawak. Jumlah produksi tanaman ini di tahun 2022 mencapai 568.079 kg. Penghasil temulawak tertinggi di Trenggalek berada di Kecamatan Pule dengan hitungan 386.600 kg.
Temulawak sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Khasiat temulawak yaitu untuk meningkatkan fungsi pencernaan, antikanker, membantu meningkatkan fungsi ginjal, mengeluarkan toksin dalam tubuh, meningkatkan metabolisme, membantu mengatasi mual dan sebagai antioksidan.
5. Kencur
Trenggalek menghasilkan kencur sebanyak 173.610 kg di tahun 2022. Kecamatan Panggul menjadi daerah penghasil kencur tertinggi sebanyak 60.350 dan Kecamatan Watulimo sebanyak 51.300 kg.
Kencur biasanya digunakan sebagai bumbu pelengkap makanan. Kencur juga dimanfaatkan untuk jamu yang biasa dikenal dengan jamu beras kencur. Khasiat dari tanaman kerabat jahe ini antara lain untuk meningkatkan energi, meningkatkan nafsu makan, mengurangi kolesterol jahat, sumber antioksidan, obat batuk, dan mengatasi perut kembung.