Kabupaten Trenggalek terkenal dengan wisata pantai yang banyak dan indah. Sisi selatan Trenggalek berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Termasuk, kawasan pesisir selatan Pulau Jawa. Trenggalek dijuluki dengan Kota Alen-Alen, Kota Tempe Kripik, dan Kota Gaplek.
Terkenalnya kabupaten ini membuat beberapa orang bertanya, Trenggalek daerah penghasil apa? Ada beragam komoditas pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat Trenggalek.
Salah satu komoditas pertanian yang paling terkenal adalah durian. Bahkan, saat berkunjung ke Trenggalek tahun 2021, Presiden Jokowi pernah mencicipi Durian Ripto khas Trenggalek.
Menurut Jokowi, Durian Ripto adalah durian paling enak yang pernah ia cicipi. Rasa Durian Ripto tidak terlalu manis dan tidak membuat eneg.
Akan tetapi, masih banyak komoditas pertanian Trenggalek selain durian. Bahkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Trenggalek 2022, durian bukanlah komoditas pertanian terbanyak yang di hasilkan di Trenggalek.
Trenggalek dengan bentang alam yang luas dan asri menyuguhkan berbagai hasil pertanian yang melimpah. Mulai dari sayur-sayuran, tanaman obat, buah-buahan, perkebunan, hingga kayu hutan. Berikut ulasan produk pertanian berdasarkan data Kabupaten Trenggalek Dalam Angka 2023 oleh BPS.
Daftar Isi [Show]
Trenggalek Daerah Penghasilan Apa?
Sayur-Sayuran
- Bawang Daun: 5.058 kuintal
- Bawang Merah: 5.493 kuintal
- Bayam: 2.969 kuintal
- Buncis: 3.470 kuintal
- Cabai Rawit: 6.737 kuintal
- Kacang Panjang: 6.365 kuintal
- Kangkung: 4.767 kuintal
- Ketimun: 7.387 kuintal
- Kubis: 9 kuintal
- Labu Siam: 6.022 kuintal
- Sawi: 4.979 kuintal
- Terong: 5.086 kuintal
- Cabai Besar: 2.102 kuintal
- Cabai Keriting: 1.246 kuintal
- Jamur Tiram: 12.025 kuintal
- Melinjo: 8.979 kuintal
- Petai: 26.370 kuintal
Tanaman Obat
- Jahe: 2.340.009 kg
- Kapulaga: 197.404 kg
- Kencur: 173.610 kg
- Kunyit: 1.317.805 kg
- Laos/Lengkuas: 237.199 kg
- Lempuyang: 123.108 kg
- Mengkudu: 67.898 kg
- Sambiloto: 435 kg
- Temuireng: 38.390 kg
- Temukunci: 61.761 kg
- Temulawak: 568.079 kg
- Jeruk Nipis: 169.881 kg
- Serai: 131.600 kg
Buah-Buahan
- Alpukat: 60.083 kuintal
- Anggur: 55 kuintal
- Apel: tidak ada data
- Belimbing: 7.765 kuintal
- Duku: 699 kuintal
- Durian: 101.152 kuintal
- Jambu Air: 4.340 kuintal
- Jambu Biji: 6.459 kuintal
- Jengkol: 7.509 kuintal
- Jeruk Besar: 308 kuintal
- Jeruk Siam/Keprok: 863 kuintal
- Mangga: 37.077 kuintal
- Manggis: 89.940 kuintal
- Nangka: 19.051 kuintal
- Nanas: 155 kuintal
- Pepaya: 10.594 kuintal
- Pisang: 275.494 kuintal
- Rambutan: 14.624 kuintal
- Salak: 16.044 kuintal
- Sawo: 1.785 kuintal
- Sirsak: 1.741 kuintal
- Sukun: 5.200 kuintal
- Buah Naga: 1.143 kuintal
- Lemon: 59 kuintal
- Kelengkeng: 164 kuintal
- Melon: 1.796 kuintal
- Semangka: 1.781 kuintal
- Stroberi: 10 kuintal
Perkebunan
- Kelapa: 8.011,54 ton
- Kopi: 309,5665 ton
- Kakao: 1.066,91 ton
- Tebu: 18.704,94 ton
- Tembakau: 64,64 ton
Kayu Hutan
- Pinus: 381 ton
- Kayu bulat: 381 ton
- Kayu rimba: 381 m³
- Jati: 6.359,052 ton
Berdasarkan uraian data komoditas pertanian Trenggalek 2022, bisa diketahui bahwa Trenggalek daerah penghasil pisang, tebu, durian, manggis, serta kelapa, sebagai komoditas pertanian terbanyak.
Produksi komoditas pertanian terbanyak pertama yaitu Tebu, dengan jumlah produksi 275.494 kuintal atau 27.549.400 kg. Wilayah dengan produksi pisang terbanyak yaitu Kecamatan Suruh, dengan jumlah produksi 75.613 kuintal atau 7.561.300 kg.
Kemudian, produksi komoditas pertanian terbanyak kedua yaitu Tebu, sejumlah 18.704,94 ton (18.704.940 kg). Wilayah dengan produksi Tebu terbanyak yaitu Kecamatan Tugu, dengan jumlah produksi 4.234,31 kuintal (423.431 kg).
Berikutnya, produksi komoditas pertanian terbanyak ketiga yaitu Durian, sejumlah 101.152 kuintal (10.115.200 kg). Wilayah dengan produksi Durian terbanyak yaitu Kecamatan Watulimo, dengan jumlah produksi 51.640 kuintal (5.164.000 kg).
Masih ada lagi produksi komoditas pertanian terbanyak di Trenggalek. Di posisi keempat yaitu Manggis sejumlah 89.940 kuintal (8.994.000 kg). Lalu, kelima, Kelapa sejumlah 8.011,54 ton (8.011.540 kg).
Dengan melimpahnya hasil komoditas pertanian di Trenggalek, masyarakat bersama pemerintah terus berupaya untuk mengembangkannya. Sudah banyak masyarakat luar kota yang mengenal dan tertarik dengan komoditas pertanian Trenggalek. Seperti Durian Ripto yang pernah dicicipi Jokowi.
Selain itu, ada pengembangan komoditas pertanian Trenggalek yang dikenalkan melalui program Desa Wisata. Salah satunya Desa Wisata Duren Sari, di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo. Desa wisata ini juga jadi perhatian Menteri Parekraf, Sandiaga Uno dan masuk ke 75 Desa Wisata Terbaik 2023.
Ditambah lagi, ada Desa Sumberbening yang dengan komoditas pertanian Kopi Sengunglung dari yang mendapatkan penghargaan di tingkat kabupaten maupun nasional. Desa Sumberbening juga dinobatkan sebagai salah satu Desa Pro Klim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kekayaan sumber daya alam di Trenggalek perlu terus dijaga, dirawat, dan dikembangkan. Berbagai perjuangan mempertahankan lingkungan dari ancaman kerusakan oleh industri, seperti tambang emas, juga menjadi tindakan penting. Tentunya, supaya bisa mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.