Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Mahasiswa Trenggalek Demo Kantor Kemenag Soal Kiai Cabul: Kami Kecewa Jawabannya

Aliansi Mahasiswa Trenggalek geruduk kantor Kementerian Agama (Kemenag). Aksi tersebut menuntut untuk menegakkan regulasi di Pondok Pesantren dan merespon peristiwa tersangkanya kiai cabul, Kamis (21/03/2024).Aksi mahasiswa tersebut tergabung dari GMNI, PMII dan IMM. Dalam orasinya menyebutkan, marak kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Pondok Pesantren (Ponpes) Trenggalek. Hal itu merujuk pada rentang waktu 2021 sampai dengan 2024.Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Mahasiswa Trenggalek, Beni Kusuma Wardani, menegaskan, bahwa dirinya merasa kecewa atas tanggapan dari Kepala Kementerian Agama (Kemenag)."Kami kecewa ada pernyataan dari Kemenag menyebutkan korban kekerasan seksual di Ponpes tersebut katanya sedikit. Bagi kami satu korban itu besar karena melanggar batas kemanusiaan," ungkapnya.Kemudian, korlap yang berbaju PMII tersebut membeberkan, bahwa jawaban dari 11 tuntutan yang dibacakan adalah normatif. Pasalnya, semua memuat kata akan dilaksanakan."Jawaban hanya formalitas 'kami akan, kami akan,' kami lihat tindak lanjut dari kemenag sesuai ketentuan, sebenarnya agak was was, soal peraturan menteri agama, karena kami anggap kurang mampu," tegas Beni.Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Trenggalek, Mochamad Nur Ibadi, mengungkapkan, pekan depan langsung menindaklanjuti apa yang menjadi desakan tuntutan aksi. Klaimnya mengumpulkan 78 Ponpes se-Trenggalek."Insya allah Selasa [26/03/2024] akan mengumpulkan pondok pesantren, 78 pengurus ponpes bakal kami berikan penguatan literasi hukum kepada kiai, narasumber dari polisi, sehingga Trenggalek aman [dari kekerasan seksual]," tandas Nur Ibadi.