KBRT – Kotak infaq di Masjid Al-Huda, RT 24 RW 07 Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, dibobol pada Minggu pagi, 16 November 2025. Kejadian itu diketahui pengurus setelah meninjau rekaman kamera pengawas.
Pelaku yang masih berada di dalam masjid kemudian didatangi pengurus. Ia mengembalikan uang yang diambil dan diminta membersihkan area masjid sebagai bentuk pembelajaran.
Abdul Aziz (59), Ketua Takmir Masjid Al-Huda, mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, setelah jamaah shalat subuh meninggalkan masjid. Ia menegaskan, penyapuan area masjid bukanlah bentuk hukuman, tetapi sekadar pembinaan.
"Saya diberitahu pengurus lain itu sebelum jam 08.00 WIB, setelah saya cek lagi ternyata anaknya masih di masjid mengisi baterai HP, awalnya saya tanya tidak mengaku, tapi setelah saya tunjukkan rekaman CCTV dia mengaku. Katanya, dia asalnya dari Ringin Pitu Tulungagung. Tapi dia tidak bawa kartu identitas," ujarnya.
Aziz menyebut kotak infaq yang dicuri merupakan loker khusus untuk fasilitas teh dan kopi gratis yang tersedia di depan bangunan masjid. Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku menggunakan kunci loker masjid untuk membuka kotak tersebut.
"Nominal uang yang diambil tidak sampai 100 ribu, karena setiap hari semua uang di kotak amal diambil jam 9 malam. Karena hal-hal yang sama sudah sering terjadi," katanya.
Sebelum kamera pengawas dipasang, pencurian pernah terjadi dengan jumlah jauh lebih besar, sekitar satu juta rupiah. Saat ini, sekitar 16 CCTV terpasang di area masjid untuk meningkatkan pengawasan.
Meski demikian, Aziz menegaskan Masjid Al-Huda tetap dibuka untuk umum selama 24 jam. Masjid yang berada di tepi jalan raya itu sengaja tidak dipagar atau dikunci agar dapat dimanfaatkan oleh siapa pun.
"Kami terbuka untuk siapa saja termasuk pengamen, atau orang-orang mau ngopi, sudah biasa siapa saja tetap dipersilakan kalau mau ngopi, mandi, atau nginep di sini asalkan dengan identitas. Ada kasur untuk musafir, dan juga kamar dengan AC di lantai atas," ucapnya.
Lebih jauh, Aziz menyampaikan bahwa pelaku yang mengaku sebagai pengamen telah diberi nasihat untuk tidak mengulangi perbuatannya. Ia menegaskan, masjid tetap menerima kehadirannya seperti jamaah lainnya.
"Yang kami tekankan itu masjid ini dapat selalu melayani pengunjung, kalau protektif berlebihan, enggak bisa. Dari awal, tujuan kami memberikan pelayanan yang baik. Diharapkan orang yang mau singgah atau beribadah di sini merasa nyaman," katanya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz

 (3)-1.jpg)











