Kabar Trenggalek - Kabupaten Trenggalek terus dilanda berbagai bencana alam. Salah satunya tanah longsor di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jumat (04/11/2022).Gamu, salah satu korban tanah longsor di Desa Prambon, menuturkan kejadian longsor sudah terjadi pada tanggal 17 Oktober 2022."Pukul 03.00 dini hari tanah mulai retak-retak. Setengah 5, tebing longsor dan menimpa rumah saya," terang lelaki itu.Untung saat kejadian tanah longsor, seluruh anggota keluarga Gamu masih terjaga. Sehingga, semua anggota keluarganya bisa terselamatkan.Saat ini, Gamu bersama keluarganya menumpang di rumah saudara pasalnya rumahnya tidak mungkin ditempati kembali.Merespons tanah longsor di Desa Prambon, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, melakukan kunjungan terhadap korban.Ketika menuju lokasi korban tanah longsor di Desa Prambon, Novita mengaku bahwa medannya cukup ekstrem. Novita bersama rombongan harus melintasi tebing yang curam. Selain itu, mereka juga harus melingkar ke Kabupaten Ponorogo."Saya serasa mau menangis membayangkan masyarakat mencari uang dalam kurun waktu lama menjadi kuli bangunan, untuk membangun rumah, hilang sia sia hanya dalam satu malam karena longsor," terang Novita saat meninjau tanah longsor di Desa Prambon.Novita mengatakan, kedatangannya di Desa Prambon untuk menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban tanah longsor. Ia sempat dihalau oleh Dinas Sosial Trenggalek, karena medannya yang ekstrem, untung saja tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."Cukup sedih melihat ini semua dan saya berharap bencana ini bisa segera dijauhkan dari Trenggalek. Mari kita semua masyarakat Trenggalek berikhtiar, berdoa minta kepada Allah kita segera bisa dijauhkan dari bencana," ujar Novita.Novita mengatakan, bantuan kepada korban bencana juga sebagai bentuk dukungan kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, suaminya. Ia mengaku bahwa proses penanggulangan bencana tidak mudah."Banyak rumah yang harus direlokasi, dibangunkan lagi. Bapak Bupati juga masih mengumpulkan sumber daya apa yang bisa diberikan kepada masyarakat. Mohon doa dan dukungannya semoga ini diberikan kelancaran," kata Novita.Novita mengimbau kepada masyarakat Trenggalek untuk selalu waspada. Mengingat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca ekstrem ini puncaknya terjadi pada Bulan Desember 2022 hingga Januari 2023."Ketika hujan lebat tiba masyarakat perlu terus waspada. Bagi yang bermukim di daerah rawan bencana, hendaknya berjaga akan adanya ancaman bencana. Ketika hujan lebih baik senantiasa siaga, utamanya benda berharga yang bisa dibawa. Bila perlu cari tempat yang aman sementara," ucap Novita.Selain itu, sebagai bentuk antisipasi bencana susulan, Novita mengingatkan masyarakat untuk sadar tidak membuang sampah sembarangan."Mau tidak mau, sadar tidak sadar sampah tidak pada tempatnya punya andil besar menjadi salah satu penyebab bencana. Saya minta semua bisa saling support, saling mengedukasi satu sama lain," tandas Novita.Budiono, Camat Tugu, menjelaskan bencana tanah longsor di wilayahnya terjadi jelang banjir bandang pertengahan Oktober 2022."Yang terdampak 35 rumah, 8 rumah rusah berat dan membutuhkan relokasi. Sisanya mengalami kerusakan sedang dan ringan," ujar Budiono.Budiono, menyampaikan pihaknya sudah mendata rumah-rumah yang tidak layak huni, dan akan direlokasi. Sedangkan untuk masyarakat yang masih menghendaki bermukim tetap dan dirasa aman, maka akan dibantu untuk memperbaiki huniannya lagi.Atas peristiwa bencana tanah longsor itu, Budiono mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada akan kemungkinan bencana susulan. Ia juga mengajak kepada warganya maupun masyarakat lain bisa membangun kepedulian terhadap korban tanah longsor di Kecamatan Tugu.
UPDATE BENCANA TRENGGALEK, NOVEMBER 2022: