Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kala Pasokan Pupuk Kurang, Pupuk Organik Jadi Solusi Warga Trenggalek

Kabar Trenggalek - Pengurangan pasokan pupuk di Trenggalek bukan menjadi persoalan bagi petani Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari. Karenanya petani lebih memilih menggunakan pupuk organik, Rabu (21/12/2022).

Petani Desa Wonoanti sedari pagi rela antri untuk mendapatkan jatah pupuk organik. Gapoktan Sedono Makmur, begitu getol mengajak masyarakat berpindah haluan memakai pupuk organik kala pasokan pupuk berkurang. 

Imam Nurhadi, Kabid Penyuluhan Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Trenggalek, menegaskan 1.000 liter pupuk organik siap untuk distribusi kepada petani. 

"Inovasi ini lahir dari Suparno yang memiliki tujuan menghasilkan pupuk organik dan beras sehat," kata Imam saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek. 

Menurut Imam, inovasi pupuk organik merupakan upaya dalam membantu penyuburan tanah. Sehingga, hasil panen bisa melimpah dan kualitas tetap terjaga. 

"Pupuk organik secara umum sebagai pembenah tanah, ketika pupuk organik meresap kedalam tanah ada unsur yang terikat jadi gembur dan langsung bisa terserap ke tanaman," jelas Imam. 

Imam mengatakan, pupuk organik mampu membuat harmonisasi secara fisika dan biologis, sehingga memiliki fungsi sebagai penangkal hama musuh dari tanaman petani. 

"Dampak dari pupuk kimia selain bahaya bagi kesehatan juga mempengaruhi kualitas tanah. Artinya tanah yang subur busa pejal dan keras," tambahnya. 

Imam menyampaikan, bahan baku dari pupuk organik itu dibuat dari biomassa. Biomassa sendiri adalah dari berbagai campuran limbah yang difermentasi sehingga jadi pupuk organik.

"Seperti buah mojo yang juga menjadi salah satu pembuat pupuk organik. Harapan kami usai menerapkan pupuk organik tidak ada limbah sama sekali," ujar Imam.

BACA JUGA: