Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Kabel Internet Ganggu Akses Warga Trenggalek, Dipasang Semrawut

  • 13 Jul 2025 10:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Kabel yang diduga milik Telkom menjuntai rendah di pinggir jalan Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, tepatnya di RT 20 RW 04. Kondisi ini meresahkan warga karena mengganggu aktivitas dan dinilai membahayakan keselamatan.

    Sapriyanto (35), warga setempat yang rumahnya berada tepat di depan kabel kendur tersebut, mengeluhkan kesulitan saat mengeluarkan kendaraan pikap miliknya. Ia bahkan sempat menyampaikan keluhan tersebut di media sosial.

    “Kurang lebih sudah 3 hari kabel itu di depan rumah saya, mengeluarkan pikap saja tidak bisa karena tersangkut. Akhirnya saya sangkutkan ke banner supaya tetap bisa lewat,” ujar Sapriyanto saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.

    Ia menjelaskan, kabel yang menjuntai itu membentang sekitar 50 meter dari depan rumahnya hingga ke tiang kabel berikutnya.

    Berdasarkan pantauan Kabar Trenggalek, kabel tersebut diduga kuat merupakan milik PT Telkom Indonesia. Hal ini ditandai dengan cat tiang berstrip merah putih serta tulisan "TLKM" pada tiang dan kabel—ciri khas yang diakui oleh Customer Service Telkom melalui korespondensi email.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Sapriyanto menduga kabel tersebut merupakan kabel internet dari salah satu penyedia layanan yang membangun tower di dekat lokasi.

    “Seharusnya kabel-kabel di sini itu dicek secara rutin. Bisa berbahaya, terlebih warga desa sering memotong kayu atau pohon yang ada di depan rumah,” tambah Sapriyanto.

    Ia berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan. Menurutnya, kabel yang menggantung itu sangat rendah hingga menghalangi mobil pikap miliknya yang tingginya sekitar 2 meter.

    Sapriyanto mengaku telah mengirimkan bukti foto kabel kendur tersebut melalui email ke Customer Service Telkom pada Kamis (10/7/2025) pukul 13.45 WIB. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada balasan.

    “Jalan ini sering dilewati kendaraan roda empat atau truk-truk. Tapi semenjak jembatan di Desa Buluagung longsor satu bulan lalu, tidak ada kendaraan berat yang lewat jalur alternatif ini,” tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita