Jalur Lintas Selatan (JLS) penghubung antara Tulungagung dan Trenggalek menjadi salah satu daya tarik investasi masuk di Kota Alen Alen ini.
Hal itu diakui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Trenggalek. Tercatat, para investor melirik investasi wilayah Kecamatan Watulimo.
"Meski di Panggul dan Munjungan juga mulai dibuka. Namun, yang paling dilirik blok seputaran Prigi Kecamatan Watulimo," terang Edy Santoso, Pelaksana (Plt) DPMPTSP.
Menurut Edy, kalau dipetakan dari segi investasi tergolong ada dua kategori, investasi besar dan kecil. Sementara, untuk fokus yang besar masih pada taraf peminatan.
"Investasi taraf besar masih wait and see. Kemungkinan menunggu akses dari Tulungagung benar-benar sudah opening," ucapnya kepada Kabar Trenggalek.
Namun, hingga saat ini investasi kategori besar masih belum mengurus izin. Hal itu sekadar masih peminatan, dibuktikan beberapa kali survei bersama pihak terkait dari Pemkab Trenggalek.
Melihat dari survei rata rata, menurut Edi, investasi besar sektor wisata dan perikanan yang masuk. Hal ini menjadi peluang besar untuk kota alen alen trenggalek untuk berkembang.
"Kami kemarin mendampingi forum CEO Jawa Timur, di situ ada yang berminat untuk investasi wisata di jembatan kaca dan ada yang minat dalam investasi waterpark," katanya.
Selain itu, investasi perhotelan juga memiliki kawasan Pantai Selatan (Pansela) JLS. Tak dinafikan, Pemkab Trenggalek masih kelabakan soal lahan untuk disediakan.
"Untuk perhotelan kami masih belum bisa memberikan alternatif dan menunggu alternatif lainnya. Kemudian untuk sektor perikanan ada pengusaha olahan cold storage," tambahnya.
Untuk memikat investor datang ke Trenggalek, pemkab sudah menyiapkan langkah strategis. Seperti penyediaan lahan JLS yang seluas 50 hektare.
"Nanti akan kami akuisisi lahannya. Karena untuk menunjang Proyek Strategis Nasional di wilayah Trenggalek," ujar Edy.
