Edi Santoso, PLT DPMPTSP Trenggalek memberi sambutan dalam Bimtek Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan LKPM DAK Tahun Anggaran 2022/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Dengan Demikian, Edi Santoso, Pelaksana tugas (Plt) DPMPTSP Trenggalek, bersama jajarannya tak kenal lelah melanjutkan misinya untuk melakukan edukasi agara pelaku investasi pelaku wisata khususnya bidang, restoran dan hotel disiplin laporan melalui Online Single Submission (OSS)."Kegiatan ini berkelanjutan, kami menyasar pelaku investasi bidang wisata untuk memberikan pembekalan pelatihan dan migrasi akun OSS lama, menjadi Online Single Submission Risk Based Approach [OSS-RBA]," ungkap Edi saat ditemui.Dalam menjalankan misinya tersebut, Edi menggandeng 45 pelaku wisata rincinya, perhotelan, restoran. Kendati, 45 peserta itu berasal dari berbagai wilayah Trenggalek dan menyasar sektor wisata wilayah Kecamatan Watulimo."Dalam kegiatan peserta mendapatkan pelatihan cara migrasi akun OSS dan kami datangkan pemateri yang kompeten untuk memacu tumbuhnya taraf investasi bidang wisata," tegasnya.Manfaat pelaku wisata yang tertib dalam bidang investasi sebagai jalan terbaik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek untuk menentukan langkah kebijakan besar agar ekonomi dapat berputar di kalangan masyarakat."Tentunya antusias dari peserta sangat tinggi dan yang paling penting pelaku investasi harus jujur dalam pelaporan sebagai bentuk penentu kebijakan Pemkab Trenggalek selanjutnya," ujar Edi.Potensi Investasi di Trenggalek
Charly Raya, pemateri dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Surabaya, memberikan materi tentang pengembangan potensi investasi pariwisata di Trenggalek. Charly membagikan beberapa update data statistik khusus terkait pariwisata."Sehingga mereka [wisatawan] tahu dengan kondisi pariwisata sekarang, pertumbuhan pariwisata yang datang, negara-negara yang jadi sasaran mereka, usianya wisatawan berapa sampai berapa. Sehingga target market itu sesuai apa yang jadi sasaran mereka," ujar Charly.Charly juga berbagi langkah-langkah yang harus dilakukan para pelaku wisata Trenggalek untuk menghadapi persoalan dalam mengembangkan investasi. Berbagai persoalan itu seperti rumitnya regulasi, infrastruktur belum merata, akuisis lahan yang sulit, kompetensi tenaga kerja, hingga pajak dan insentif non fiskal.[caption id="attachment_19047" align=alignnone width=1599]
Para peserta antusias mengikuti Bimtek Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan LKPM DAK Tahun Anggaran 2022/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Menghadapi persoalan itu, Charly menyampaikan beberapa strategi investasi yaitu:- Mengeksekusi investasi mangkrak dan investasi berskala besar di industri.
- Menyusun peta potensi investasi daerah I-PRO Investment Project Ready to Offer. Bappenas OK (Kedutaan Indonesia dan Foreign Mission).
- Memfasilitasi investasi relokasi asing supaya masuk ke Indonesia, bukan malah ke negara lain.
- Melakukan debottlenecking dan aftercare investasi melalui pendampingan investor.
- Melakukan perluasan daftar positif investasi, kecualian untuk UMKM
- Deregulasi dan integrasi perizinan (Penyeragaman dan Integrasi PusatDaerah).
Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Advertorial















