KBRT - Warga Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, digemparkan dengan aksi seorang warga yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) membongkar makam dan membawa kain kafan serta tulang belulang manusia, Sabtu (18/10/2025) sore.
Peristiwa itu dilakukan oleh seorang pria bernama Harianto alias Damin, warga Dusun Ketro, Desa Dukuh. Berdasarkan keterangan perangkat desa, sebelum kejadian Harianto sempat marah-marah di rumah hingga membuat keluarganya khawatir.
“Awalnya dia marah sama keluarganya. Sering marah, terutama kepada ayahnya. Lalu sekitar pukul 14.30 WIB dia lari ke arah makam, dan pulang sekitar pukul 17.00 WIB membawa bungkusan kain kafan dan tulang,” terang Rumiati, Kepala Dusun Ketro, Desa Dukuh.
Keluarga yang kaget kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa. Menurut Rumiati, pelaku memang sudah lama memiliki riwayat gangguan jiwa dan pernah beberapa kali menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Malang.
Setelah peristiwa itu, Harianto kabur dari rumah. Warga bersama pihak desa, linmas, dan kepolisian sektor Watulimo segera melakukan pencarian. Namun, karena waktu sudah malam, pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan keesokan paginya.
“Malam itu tidak ketemu. Akhirnya Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB baru ditemukan di tengah hutan wilayah Desa Dukuh,” jelas Rumiati.
Dari informasi warga, sekitar pukul 03.00 dini hari Harianto sempat terlihat di rumah seorang warga di pinggir dusun. Namun karena warga belum mengetahui kronologinya, mereka hanya sempat berbincang sebentar sebelum Harianto kembali melarikan diri ke hutan.
Pagi harinya, warga kembali melakukan penyisiran dan berhasil menemukan Harianto di tengah hutan. Untuk menghindari tindakan membahayakan, warga mengikat tangannya dengan izin dari pihak keluarga sebelum menyerahkan kepada petugas.
“Kami amankan dengan tali karena dia sempat mengancam warga. Setelah itu diserahkan ke pihak berwenang untuk menjalani pengobatan,” imbuhnya.
Dari hasil pengecekan, diketahui hanya satu makam yang dibongkar oleh Harianto. Pihak keluarga bersama perangkat desa kemudian melakukan pembersihan dan menutup kembali makam tersebut.
Saat ini, Harianto telah dibawa kembali ke RSJ untuk menjalani perawatan dan pemulihan kondisi kejiwaannya. Pihak desa berharap masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap warga yang mengalami gangguan jiwa.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz