Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Harga Cabai Merah Keriting di Trenggalek Tembus Rp 55.000 per Kilogram

Harga cabai merah keriting di Trenggalek melonjak hingga Rp 55.000 per kilogram, disusul kenaikan cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

  • 07 Oct 2025 08:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Harga cabai merah keriting naik Rp 10.000 jadi Rp 55.000 per kilogram
    • Cabai rawit tembus Rp 52.000, bawang merah dan putih ikut naik
    • Pedagang sebut kenaikan harga terjadi mendadak tanpa sebab jelas

    KBRT - Harga cabai merah keriting mengalami kenaikan di Trenggalek. Pada Senin, 6 Oktober 2025, harga cabai merah keriting tercatat mencapai Rp 55.000 per kilogram, naik hampir Rp 10.000 dari hari sebelumnya yang masih di kisaran Rp 46.000.

    “Harga cabai keriting naik Rp 10.000 dari hari sebelumnya. Cabai rawit juga sama naiknya menjadi Rp 52.000, kemarin masih Rp 42.000,” ujar Siti Fatimah, pedagang bumbu dapur di Pasar Basah Trenggalek.

    Kenaikan harga cabai keriting tersebut sudah terjadi sejak awal September, saat harga mulai menyentuh Rp 40.000 per kilogram. Selain cabai, Siti juga mencatat kenaikan pada beberapa komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih.

    “Bawang merah agak naik sedikit. Dari yang awalnya Rp 32.000, menjadi Rp 35.000,” katanya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Menurut Siti, bawang putih juga ikut naik, dari harga sebelumnya Rp 28.500 per kilogram.

    Meski begitu, kenaikan harga cabai keriting dan cabai rawit secara bersamaan tidak terlalu memengaruhi omzet penjualan. Ia menjelaskan, kebutuhan masyarakat terhadap cabai keriting tidak sebesar cabai rawit.

    “Cabai keriting biasanya saya bawa 15 sampai 20 kilogram. Kalau cabai rawit 50 kilogram sehari. Karena selisih harga keduanya tidak sampai Rp 20.000, jadi bawanya relatif sama,” ucapnya.

    Siti menambahkan, kenaikan harga bumbu dapur kali ini terasa mendadak. Ia mengaku belum mengetahui penyebabnya, sebab biasanya kenaikan harga dipicu gagal panen atau faktor cuaca.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz