Kabar Trenggalek - Pupuk kimia tak seterusnya akan diburu petani, karena petani mulai sadar dampak dan efeknya di lahan sawah baik dari segi panen dan penangkalan hama, Jumat (23/12/2022).
Kesadaran memakai pupuk organik kini sudah merambah di petani Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari. Petani dalam setiap masa tanamnya menggunakan pupuk organik buatan dari Gapoktan Sedono Makmur.
Imam Rosid, warga Desa Wonoanti, menjelaskan bahwa jarak lima hari dari penyemprotan tanaman, hasilnya sudah kelihatan. Seperti daun yang lebih hijau dan segar.
"Rajin semprot setiap minggu hasilnya tambah bagus dengan memakai pupuk organik ini," terangnya saat dia mengantri mengambil pupuk organik di Gapoktan Sedono Makmur.
Rosid juga memaparkan terkait permasalahan hama wereng yang menjadi persoalan di kalangan petani. Namun, usai dirinya dan masyarakat kompak memakai pupuk organik, hama wereng ini sudah tak berani mengganggu.
"Hasil panen baik. Sebelum memakai wereng meresahkan petani, namun bentuk kesadaran petani memakai pupuk organik jadi tidak ada," tegasnya.
Bahkan, dampak dari penggunaan pupuk kimia menurut Rosid berdampak pada lahan yang ambles dan tidak terkendalinya hama. Sehingga, harus beralih ke dalam pupuk organik.
"Untuk mengawali setelah padi ditanam petani semprotkan pupuk organik dulu dan tidak pakai kimia," katanya.
Rosid menambahkan, dari segi biaya, tentu lebih hemat. Jika membeli pupuk kimia, petani harus merogoh kocek ratusan ribu. Tapi, ketika menggunakan pupuk organik, petani bisa mendapatkannya gratis dari Suparno, koordinator Gapoktan Sedono Makmur.
"Saya sudah satu tahun dan alhamdulilah dari lahan 1 hektar biaya menggunakan pupuk organik gratis," ujar Rosid.