KBRT – Aktivitas truk pengangkut material untuk pengurukan Sekolah Rakyat di Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, menyebabkan kerusakan jalan makin parah. Kondisi tersebut semakin licin saat musim hujan dan mengganggu mobilitas warga di enam RT.
Warga RT 21 RW 06, Sogol, mengatakan jalan yang ia lalui setiap hari makin rusak dan berbahaya.
“Jalane jadi begini, ya tambah rusak, sekarang kan hujan terus, seharusnya kalau keadaan seperti ini truknya di-stop, karena bisa tambah licin,” katanya.
Ia menyebut jalan yang sebelumnya sudah berlubang dan ditambal material sungai kini lebih sulit dilewati.
“Kalau lewat harus ekstra hati-hati, seperti waktu mengantar anak sekolah, kendaraan juga jadi gampang kotor. Pinginnya orang sini itu pekerjaannya cepat selesai biar segera diperbaiki,” ujarnya.
Ketua RT 21 RW 06, Imam Hamami, menambahkan kondisi jalan memang memburuk sejak jalur tersebut digunakan untuk pengangkutan material menuju Sekolah Rakyat. Meski begitu, ia sudah mengimbau warganya untuk bersabar.
“Masyarakat telah saya informasikan kalau sementara jalan akan rusak. Sebelum proyek SR kan sudah rusak buat pengangkutan sedimen itu, kini aktivitasnya lebih banyak jadi tambah becek dan licin,” katanya.
Warga lain, Imam Mahali dari RT 23 RW 06, juga merasakan dampak serupa. Kondisi licin membuat aktivitas mengantar anak sekolah dan bekerja menjadi terhambat. Ia mengatakan jalan yang terdampak membentang sekitar satu kilometer, dengan titik paling parah sepanjang 500 meter di area dekat lokasi normalisasi Sungai Temon.
“Kalau mengantar anak sekolah atau orang tua berobat jadi susah. Harus berhati-hati karena licin jalannya,” ucapnya.
Plt Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Anjang Purwoko, membenarkan bahwa aktivitas pengurukan berdampak pada kerusakan jalan di wilayah tersebut.
“Memang terhadap pelaksanaan pekerjaan ini tentu berdampak, apalagi di musim hujan dengan angkutan itu jalan risikonya mengalami dampak kerusakan, tapi dari sisi ini kami tetap bertanggung jawab nanti supaya dapat menindaklanjuti perbaikannya,” katanya.
Ia menegaskan perbaikan jalan akan menjadi prioritas pada APBD induk tahun 2026 karena proyek penataan lahan Sekolah Rakyat harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas.
“Harapannya semua dapat mensupport karena ini program strategis nasional untuk mendukung pelaksanaan program sekolah rakyat, dan dapat sesegera mungkin ditindaklanjuti perbaikannya. Kalau akses jalannya terhambat jadi mengganggu pelaksanaan juga,” ujarnya.
Pihaknya juga telah meminta agar titik-titik berlubang dapat diuruk sementara agar jalan tetap bisa berfungsi selama proses pengangkutan.
“Jadi memang itu bentuk komitmen kami, ya nanti secara penganggaran memang tentunya dilaksanakan di APBD induk tahun 2026, jadi nanti menjadi prioritas penanganan perbaikannya,” katanya.
Anjang berharap masyarakat dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan proyek yang merupakan program pemerintah pusat tersebut.
“Kami berharap karena pelaksanaan pekerjaan ini memang sangat terbatas, karena setelah penataan lahan selesai dari pemerintah pusat akan segera berlangsung pembangunan Sekolah Rakyat itu sendiri. Jadi harapannya semua bisa mendukung, mensupport pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar dan sesuai yang diharapkan,” ucapnya.
Kabar Trenggalek - Mata Rakyat
Editor:Zamz













