Menyusuri jalanan Trenggalek di tengah malam menjadi hal yang sudah biasa bagi Khoirul Anwar (31). Lelaki asal Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, itu kini memiliki pekerjaan sampingan sebagai ojek online. Tak tanggung-tanggung, ia juga melayani antar jemput hingga luar Trenggalek.
Selasa, 12 September 2023, lelaki kelahiran Trenggalek itu menceritakan awal mula menekuni profesi ini sejak masih berkuliah di Malang. Akibat pandemi Covid-19 yang merajalela, Khoirul memutuskan untuk pulang ke Trenggalek. Di rumah, setelah masa pandemi mulai berangsur surut ia mencoba melanjutkan usahanya menawarkan jasa driver ojek online (ojol).
Sejak Oktober 2022, Khoirul telah memulai driver ojol Trenggalek sebagai pekerjaan sampingan selain bertani dan menjalankan usaha Toko Pertanian. Khoirul tak menggunakan aplikasi-aplikasi resmi perusahaan ojek online. Ia hanya berbekal promosi melalui marketplace sosial media Facebook.
Masyarakat merespons hal positif dari jasa yang ia tawarkan. Informasi terkait layanan yang disediakan Khoirul pun menyebar. Sampai saat ini Khoirul masih melayani berbagai pelanggan yang membutuhkan jasanya.
"Gak sengaja dulu merintisnya. Cuma iseng. Terus lihat responnya publik itu positif. Ada satu dua yang nyantol [menggunakan jasa] ya saya layani sampai sekarang. Ya masyarakat Trenggalek itu menilainya [dari] gepok tular [mulut ke mulut]," cerita Khoirul.
Khoirul melayani jasa ojek tidak hanya di lingkup Kabupaten Trenggalek. Ia pernah mengantar beberapa pelanggan hingga ke kota-kota lain di Jawa Timur seperti Tulungagung, Malang, Jombang, Kediri, bahkan Sidoarjo.
Untuk pengantaran sampai luar kota, Khoirul memasang tarif yang tak begitu mahal. Di awal ia merintis, tarif yang dipasang dari pusat Kota Trenggalek sampai Stasiun Tulungagung, hanya 40 ribu rupiah. Khoirul tak terlalu tinggi menaikkan harga jasanya hingga sekarang. Hanya berada di kisaran 50 ribu rupiah untuk rute tersebut. Ia mengaku kalau soal tarif selalu bisa dinegosiasikan.
Pelanggan Khoirul kebanyakan memanglah orang-orang yang membutuhkan jasa cepat dengan kelebihan efisiensi waktu. Para pelanggan menggunakan sistem booking melalui pesan WhatsApp. Pelanggan Khoirul sudah memesan jasa ojek sejak tiga hari sebelumnya.
Khoirul kerap melayani mahasiswa-mahasiswa yang hendak pulang ke Trenggalek atau pergi ke Stasiun Tulungagung. Ia biasa kebanjiran pelanggan saat awal puasa, menjelang lebaran, dan akhir tahun.
Di momen-momen seperti itu, banyak mahasiswa-mahasiswa yang pulang ke Trenggalek. Sehingga banyak yang menghubungi Khoirul untuk jasa antar jemput dari Stasiun Tulungagung ke Trenggalek. Begitu pun sebaliknya.
Meski dalam melakoni jasa ojek Khoirul merasa masih seumur jagung, tetapi pendekatannya kepada konsumen berhasil mendobrak pasar jasa ojek.
"Meskipun seumuran jagung tapi bisa mendobrak pasar," katanya dengan tersenyum tipis.
Tidak hanya mengantar orang-orang, pelanggan Khoirul akhir-akhir ini juga kerap menggunakan jasa ojek untuk mengantarkan barang. Bahkan seringkali Khoirul menerima permintaan untuk mengantarkan barang ke luar kota.
Awalnya Khoirul tak menawarkan antar barang. Suatu ketika, salah satu pelanggan yang sering menggunakan jasanya meminta Khoirul untuk mengantar barang. Ia pun berpikir jika penyedia jasa ojek online pada umumnya juga melayani antar barang. Tidak ada salahnya jika ia mencoba mengantar barang. Sejak itu, Khoirul mengiyakan permintaan mengantar barang.
Satu permintaan tak terduga yang membuat Khoirul terkesan hingga saat ini ketika ia diminta mengambil cempe (anak kambing) jawa dari Tulungagung. Rasa tak terduga itu masih terasa hingga saat ini. Ia menceritakan pengalaman beberapa bulan yang lalu dengan begitu gembira.
Cempe Jawa yang ia ceritakan memiliki bulu halus berwarna coklat mulus. Hewan mungil itu membuat Khoirul sangat gemas seperti kancil. Meski tak terduga, ia segera mempersiapkan peralatan untuk menjamin keamanan cempe jawa saat di perjalanan.
"Aku sepanjang perjalanan happy. Sebuah trip tak terduga. Ngambil cempe dari kolektor. 'Mas jupukno cempe jawa. Posisi di sana' saya ambil. Kok ada ngambil cempe," cerita pengendara Honda Supra itu.
Ia mempersiapkan peralatan mulai dari tali, karet, sampai keranjang. Cempe jawa itu ia masukkan ke dalam keranjang persegi panjang yang biasa digunakan untuk menyimpan baju. Kemudian cempe jawa itu diikat kuat-kuat agar tak memberontak di jalan.
Kendati sudah diikat kuat-kuat, cempe jawa itu begitu bertenaga. Khoirul sedikit kewalahan. Sepanjang perjalanan, anak kambing itu berteriak-teriak bahkan kencing.
"Tapi aku enjoy. Kok ada [ngambil] cempe. Istriku ngakak. Seneng tapi yo beh tenan. Berkesan banget aku ingat," tambahnya.
Kondisi jalanan yang tak selalu mulus ditambah jika cuaca sedang hujan memang menjadi kendala bagi Khoirul. Meski begitu, ia sangat senang menekuni profesi sampingan ini. Ia merasa juga akan merasakan kepuasan tersendiri jika pelanggan merasa puas dengan pelayanannya.
"Pertama ya pelayanan konsumen. Kedua ya menambah keuangan keluarga. Ketiga ya senang aja menikmati profesi yang saya tekuni selama ini," jelas lelaki yang juga membuka usaha Toko Pertanian itu.
Khoirul berharap jalanan di Trenggalek terlebih jalan utama bisa segera diperbaiki. Jalan yang tak rata menurutnya bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. Mengingat tinggi angka kecelakaan lalu lintas di Trenggalek meningkat 34% pada 2022.
"Harapan saya, ya, ojek ini bisa dinikmati semuanya. Terus jalan jalan itu selalu diperbaiki. Kan itu untuk keselamatan. Kalau saya udah kenyang di jalan, tahu karakteristik. Lha yang lain-lain? Tingkat kecelakaan di Trenggalek itu tinggi," tandasnya.
Pengalamannya merintis ojek online selalu didasari dengan memprioritaskan kepuasan pelanggan dan keselamatan diri sendiri.