Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Belajar Otodidak, Bocah Trenggalek Lihai Kendalikan Permainan Catur

Arena Parfum

Papan catur tertata rapi. Itu jadi pertanda latihan catur di Panti Asuhan Olahraga Garuda Sakti RT 30 RW 03 Desa Karangan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, bakal dimulai. Gemuruh knalpot motor mulai terdengar dan berhenti seketika pelatih datang.

Lokasi latihan tak jauh dari rumah, Herlin Prasetya Utama, bocah kelahiran 22 Desember 2008, tampak antusias mengikuti latihan. Wartawan ini mencoba menghampiri, Herlin mengaku belajar catur sejak duduk di Sekolah Dasar (SD).

Pengalaman malang melintang, bocah yang duduk di kelas 2 SMPN 1 Karangan tak ada rasa minder melawan pelatihnya saat catur. Katanya sesekali saat latihan dirinya mengalahkan pelatih, hal itu menjadi rasa bangga memupuk percaya diri.

"Dulu saya punya papan catur sendiri, terus belajar di rumah. Seingat saya beli di salah satu toko di Trenggalek," terangnya sambil menjalankan pion catur saat melawan pelatih Herlin.

Bermula muncul niat dirinya tak bisa olah raga lain, kemudian Herlin mencoba menekuni. Walaupun kadang ia memiliki keinginan seperti temannya bisa olahraga voli dan sepak bola. Keinginan itu membuat Herlin vakum di Kelas 6 SD.

"Menariknya main catur adalah cara berfikir adu strategi. Seperti ketika saya dapat pion putih strateginya menunggu kesalahan lawan, kalau yang warna hitam justru bertahan," jelasnya.

Strategi bermain catur terus Herlin asah, sehingga ia gabung dalam panti asuhan olahraga. Saat perjalanan ia gabung di panti asuhan, Herlin mencoba kemampuan untuk ikut lomba tingkat kecamatan saat ia duduk dibangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2021.

"Kelas 1 SMP saya menang juara 1 lomba catur tingkat Kecamatan. Kemenangan itu saya raih karena paling banyak mengumpulkan poin dari kemenangan saat bertanding," ujar Herlin kepada wartawan ini.

Ambisi baik Herlin soal kemenangan catur tak berhenti di tingkat Kecamatan. Namun, dirinya melangsungkan lomba di tingkat Kabupaten, walaupun berakhir kalah, dirinya tak menyerah menggantung papan caturnya di rumah, namun ia justru semangat latihan.

"Dari kekalahan itu saya memperbaikinya dengan terus berlatih. Karena semangat saya terus tumbuh ketika bapak dan ibu mendukung untuk ikut berlatih dan lomba catur," tegasnya.

Lomba tingkat Kabupaten dirinya tak mendapat juara. Ambisi Herlin kembali membara, karena dirinya mengikuti lomba tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Percasi Kabupaten Jombang. Datang jauh dari Trenggalek membuahkan hasil menang juara 3 pada tahun 2022.

"Saat ini saya mempersiapkan lomba tingkat provinsi, dan terus belajar teknik jebakan untuk musuh serta mengembangkan permainan dengan baik," tambahnya.

Kata bocah lihai bermain catur itu, dirinya sudah fokus untuk menjadi atlet catur. Bahkan Herlin menyebut tokoh idola timnas catur Indonesia Susanto Megaranto, yang saat ini menduduki julukan grandmaster catur.

"Target dekat dari latihan 3 menit bisa mengalahkan lawan. Kemudian, untuk pertandingan saya bisa masuk dan bertanding di Pekan Olahraga Provinsi [Porprov] Jawa Timur," tandasnya.

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.