Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Anies Baswedan Kunjungan di Trenggalek: Masalah Petani Tetap Pupuk 

Calon Presiden 2024, Anies Baswedan kunjungan di Trenggalek. Dalam kunjungan tersebut dihadiri beberapa kyai, tokoh masyarakat, guru madrasah diniah, serta petani lokal, Jumat (29/12/2023). 

Dalam kunjungannya ke Trenggalek, Anies Baswedan bertemu dengan masyarakat di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muttaqin, Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan. Di hadapan ribuan masyarakat, Anies memaparkan beberapa permasalahan yang ia dapatkan saat berkeliling. 

Sebelum ke Trenggalek, Calon Presiden Nomor Urut 1 ini melakukan kunjungan ke Kabupaten Tuban dan Lamongan. Di sana, Anies bertemu petani dan nelayan.

Saat bertemu dengan petani, mereka selalu menceritakan keluhannya. Ada 3 keluhan, namun canda Anies semua soal pupuk. 

"Tiga masalahnya. Saat saya keliling ke mana-mana, ketemu masalahnya ada 3. Nomor 1 pupuk, nomor 2 pupuk,  nomor 3 juga pupuk. Masalah begini mau diteruskan," terang Anies saat sambutan. 

Anies berjanji, dalam 100 hari kerja pasca terpilih Presiden, bakal menyelesaikan masalah pupuk. Karena pupuk subsidi belum pasti ada barangnya. Hal itu menurut Anies bukan masalah rumit, namun dibiarkan saja.

[caption id="attachment_62998" align=aligncenter width=1920]masyarakat-trenggalek-hadir-bersama-anies-baswedan Masyarakat Trenggalek bersama Anies Baswedan/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)[/caption]

"Kalau ini [masalah pupuk] bukan jenis yang sulit, ini jenis yang dibiarkan tidak diselesaikan. Sudah selesaikan, cuman ya kedengeran aja, tidak ada tindakan apapun padahal jumlah lahan pertaniannya kita luas," tegasnya. 

Paparnya, kebutuhan pupuk petani bukan barang baru, karena semua tahu data luasan lahan. Kemudian, dihitung kebutuhannya tiap kabupaten nanti tahu jumlahnya. Hal itu kata Anies bukan masalah sulit, cuman tidak serius dikerjakan.

"Saya kalau ketemu petani pasti bilang, pak, paling enak zaman dulu, pak. Katanya, bawa ember langsung ke KUD atau ke warung manapun langsung dapat pupuk. Nah, kami ingin kembalikan supaya petani bisa menanam merawat dengan tenang," ucapnya. 

Anies mencontohkan, saat jadi Gubernur DKI Jakarta bikin kontrak dengan Gapoktan dan koperasi petani. Kontraknya membeli hasil pertanian selama 5 tahun dan disepakati harganya. Sehingga, ketika menanam sampai panen, petani tidak takut harganya turun. 

"Karena ada perjanjian untuk dibeli, Nah itu kita kerjakan. Kalau dekat sini di Ngawi waktu itu, nanti insyaallah sampai Trenggalek juga," tandas Anies dalam sambutannya.