Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Waspadai 7 Penyakit Infeksi pada Hewan yang Bisa Menular ke Manusia

Penyakit infeksi akut perlu diwaspadai karena dapat menularkan ke manusia jika berinteraksi langsung atau didukung sejumlah mekanisme terjadinya penularan penyakit.

  • 04 Jan 2025 10:00 WIB
  • Google News

    Penyakit infeksi akut adalah penyakit yang disebabkan oleh agen patologi dan bersifat menular. Hewan yang terinfeksi akan dikarantina dan diberi vaksin bahkan pemusnahan untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.  

    Penyakit infeksi akut perlu diwaspadai karena dapat menularkan ke manusia jika berinteraksi langsung atau didukung sejumlah mekanisme terjadinya penularan penyakit.  

    Dilansir dari buku Pengantar Ilmu Penyakit Hewan karya Prof. Dr. Drh. Pratiwi Trisunuwati, M.S., berikut 5 penyakit infeksi akut pada hewan yang dapat menular ke manusia.  

    Rabies (Hydrophobia)  

    Rabies merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menular ternak ke manusia atau sebaliknya. Oleh karena itu, termasuk dalam kategori Zoonosis.  

    Penyebab penyakit ini yaitu streetvirus yang mengakibatkan furious rabies,fixed virus merupakan jenis virus yang menular melalui passage hospes yang lain.  

    Dengan cara penularan melalui gigitan karena biasanya virus akan ikut dalam saliva hewan yang terinfeksi ke hospes baru yang digigit. 

    Selama 7-10 hari sebelum gejala tampak, virus akan dapat diisolasi dari sekresi ludah (saliva). Penularan juga dapat terjadi melalui bahan pakan yang terkontaminasi dan hewan pembawa sementara biasanya ada pada hewan-hewan liar.  

    Selain menular ke manusia, hewan ternak yang mudah diserang sapi, babi dan domba (domestik), kucing, anjing dan kera (hewan luks), anjing hutan, kera dan kelelawar (hewan liar).  

    Pseudo Rabies  

    Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, dan biasanya menampakkan gejala serupa dengan rabies. Cara penularan penyakit ini yakni dengan melalui kulit, terjadi abrasi kulit, kemudian tersentuh oleh sumber infeksi seperti gigitan tikus yang membawa virus di dalam ludah. 

    Juga dapat ditularkan melalui mulut, dengan cara makan bahan-bahan yang infektif misalnya babi makan tikus yang sakit, kucing atau anjing makan bahan-bahan yang terinfeksi.  

    Anthrak (Splenic Fever)  

    Merupakan penyakit menular yang spesifik dengan radang limpa. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Bacillus Anthraxes. Bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan hidup, mempunyai kapsula, yang bersifat gram positif, tahan terhadap panas dan kekeringan. Bakteri ini juga dapat bertahan dalam tanah, terutama pada tanah-tanah yang bersifat alkalis dan berkapur.  

    Cara penularan penyakit ini dengan makanan bahan-bahan yang mengandung bakteri penyebab, dari tanah yang terinfeksi dapat terbawa air kemudian terminum. Rumput atau hijauan yang ditanam di daerah tercemar. Debu yang menempel pada karkas. Adanya kontak langsung dari lalat-lalat. Burung atau karnivora lain terhadap karkas yang berasal dari ternak sakit. Kontak dengan ternak yang diserang ikut serta dalam proses pembuatan tepung tulang atau tepung daging. Luka yang diakibatkan gigitan insekta, tindakan operatif lainnya yang mengakibatkan luka.  

    Black Leg (Quarte Ill)  

    Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Clostridium chauvel yang bersifat anaerob. Sporanya sangat resisten membentuk toksin dengan cara penularan, yakni kontaminasi langsung baik dengan ternak yang terserang atau dengan secret, lewat mulut seperti makanan hijau, luka atau trauma seperti luka operasi, potong kuku, dan jarum pada saat vaksinasi.  

    Malignan Edema (Gas Gangrene)  

    Malignan Edema merupakan penyakit bacterial yang dapat menghasilkan gas. Penyebabnya dari bakteri Clostridium Septicum yang bersifat gram positif menghasilkan racun dan sering melibatkan infeksi sekunder. Cara penularan penyakit ini biasanya akibat luka yang kemudian terinfeksi, kastrasi, operasi, pemotongan tanduk, dan pada jarum vaksinasi.

    Kabar Trenggalek - Kesehatan

    Editor:Danu S