Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Pasar Hewan Trenggalek Mulai Dibuka, Pedagang Sapi Tak Boleh Jualan

  • 11 Feb 2025 18:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Pasar Hewan Trenggalek kurang lebih 1 bulan ditutup. Penutupan tersebut karena paparan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi meningkat. Informasi terkininya, mulai 04 Februari sudah kembali dibuka. 

    Alasan pembukaan pasar hewan itu karena data paparan PMK sudah menurun. Namun, yang bisa diperjual belikan hanya kambing, untuk hewan ternak khusus sapi masih di stop. 

    "Pasar hewan sudah dibuka sejak 4 Februari 2025, berdasarkan surat dari Kepala Dinas Peternakan yang mempertimbangkan kondisi ekonomi dan perkembangan PMK," terang Saniran Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Komidag).

    Meski pasar hewan telah kembali dibuka, aktivitas perdagangan sementara ini hanya diperbolehkan untuk ternak kambing dan domba. "Sapi dan kerbau sementara masih belum boleh masuk ke pasar," ungkapnya. 

    Saniran menuturkan, kemungkinan pencabutan larangan perdagangan sapi di pasar hewan, pihaknya masih menunggu perkembangan kasus PMK lebih lanjut. 

    "Sewaktu-waktu, jika terjadi peningkatan kasus lagi, penutupan pasar hewan bisa dilakukan kembali sesuai dengan kondisi yang ada. Namun, hingga saat ini, situasi masih relatif aman," tandasnya. 

    Di sisi lain, dirinya juga menjelaskan bahwa penutupan pasar hewan akibat PMK ini menyebabkan adanya penurunan bagi PAD dari retribusi pasar mengalami penurunan. 

    Dalam satu bulan, setidaknya setiap pasar hewan dapat menghasilkan PAD senilai jutaan rupiah. "Retribusi rata-rata itu setiap minggu, setiap pasaran itu setiap pasar Kira-kira 1 bulan itu sekitar 8 sampai 9 juta. Kurang lebihnya karena memang fluktuatif apalagi ada PMK ini kan jumlahnya juga tidak menentu," tandasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek mencatat total kasus PMK sejak 2 hingga 31 Januari 2025 mencapai 943 ekor sapi. Namun, tren kenaikan kasus mulai terhenti dan berangsur menurun. 

    Penurunan kasus terlihat pada periode 11-20 Januari 2025, dengan jumlah kasus mencapai 322 ekor. Selanjutnya, pada 21-31 Januari 2025, jumlah kasus turun menjadi 184 ekor.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    ADVERTISEMENT
    journey scarpes