Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

PMK Trenggalek Turun Drastis, Disnak Klaim Berkat Gencarnya Vaksinasi

  • 10 Feb 2025 14:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Trenggalek mengalami penurunan drastis. Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Trenggalek mengklaim, faktor penurunan penyakit pada hewan karena gencarnya vaksinasi, sehingga kekebalan tubuh hewan ternak meningkat. 

    Data Disnak Kabupaten Trenggalek, jumlah sapi yang terkena PMK pada 11-20 Januari 2025 sebanyak 322 ekor. Angka ini menurun pada periode 21-31 Januari 2025; ada 184 ekor sapi yang terinfeksi PMK. 

    Banyak faktor yang mempengaruhi memenurunnya jumlah hewan yang terinfeksi PMK. "Salah satunya mungkin karena vaksinasi PMK sudah dilakukan, karena kekebalan tubuh hewan ternak mulai menguat,” terang Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani. 

    Proses penyembuhan juga lebih cepat dibandingkan yang tidak menerima vaksin. Sebab, ternak juga diberikan vitamin."Terlebih lagi, saat vaksinasi kita juga berikan vitamin kepada pemilik ternak agar vitamin tersebut diberikan kepada hewan ternaknya masing-masing," lanjutnya. 

    Pada bulan Januari lalu, Pemkab Trenggalek hanya mendapatkan 3.500 dosis vaksin PMK. Jumlah tersebut masih belum bisa mengkaver populasi sapi di Trenggalek yang mencapai 40 ribu ekor. 

    Dari informasi sementara, pada tanggal 11 Februari 2025, Pemkab Trenggalek akan kembali menerima vaksin PMK dari Pemprov Jawa Timur. 

    "Tanggal 11 akan ada apel bersama Pj gubernur, dari informasi sementara kita juga mendapatkan kembali vaksin sebanyak 10.100 dosis," terang Ririn. 

    Dalam kesempatan itu, dia mengimbau agar peternak lebih memprioritaskan untuk vaksin PMK mandiri daripada menunggu dari pemerintah. Ririn menyebutkan harga vaksin per botolnya Rp 750 ribu untuk 25 ekor sapi, dengan kata lain biaya vaksinasi per ekor sapi hanya Rp30 ribu. 

    "Biaya tersebut tentu tidak seberapa dibandingkan harga sapi yang dimiliki oleh peternak," tandasnya. 

    Seperti diberitakan, jumlah penderita PMK di Trenggalek sempat memuncak pada awal Januari 2025. Kala itu, jumlah sapi yang terkena PMK mencapai 541 ekor sapi terinfeksi PMK. Dari jumlah tersebut 11 ekor diantaranya mati dan 5 ekor dilakukan potong paksa. Kemudian dijual 11 ekor. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek sempat menutup sejumlah pasar hewan untuk memutus mata rantai penularan PMK. 

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Danu S

    ADVERTISEMENT
    journey scarpes