Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat 2022 di Trenggalek Menurut Gus Yunus

Kabar Trenggalek - Lebaran ketupat 2022 di Trenggalek masih ramai disambut masyarakat. Hal demikian karena melanjutkan warisan zaman dahulu, Senin (09/05/2022).Lebaran Kupatan dilakukan rutin setelah lebaran Idul Fitri di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Bagi warga Kecamatan Durenan, Lebaran Kupatan merupakan warisan dari Mbah Mesir.Gus Yunus Fudl, salah satu keturunan dari Mbah Mesir, mengatakan bahwa Lebaran Ketupat itu dilakukan secara turun menurun.Gus Yunus menerangkan, pada zaman Mbah Mesir dulu, mulai lebaran kedua hingga ketujuh masyarakat tidak menerima tamu. Hal ini karena melaksanakan puasa sunnah syawal.Menurut cerita Gus Yunus, Mbah Mesir menerima tamu Lebaran Ketupat, dan tidak ada perayaan sama sekali. Perayaan yang meriah selama ini menurut Gus Yusuf adalah inisiatif masyarakat."Dahulu hanya santri saja yang silaturahmi ke masyarakat, dan tidak ada arak-arakan ketupat," jelas Gus Yusuf.[caption id="attachment_13000" align=aligncenter width=1599]Proses memasukkan beras ke dalam wadah ketupat Proses memasukkan beras ke dalam wadah ketupat/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Keturunan Mbah Mesir yang kelima itu, menjelaskan menerima tamu silaturahmi hanya malam dan dilanjutkan esok hari bertepatan dengan Lebaran Ketupat."Untuk setiap rumah menyediakan ketupat sebanyak 200 sampai 300. Dan alhamdulilah berkat berkah Mbah Mesir sudah menyebar luas ke lain Kecamatan Durenan," ungkapnya.Lebaran Ketupat yang menjadi tradisi warga Durenan itu sudah dilakukan sejak tahun 1767. Hal demikian sesuai dengan berdirinya Pondok Pesantren Babul Ulum."Jadi proses peringatan hari ketupat di pondok dulu, makan ketupat dan di doakan, tujuan lain juga untuk menjalin erat tali silaturahmi," ujarnya.Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengungkapkan bahwa kupatan tahun 2022 minim pembatasan karena tingkat vaksinasi masyarakat yang sudah tinggi.Pembatasan lebaran ketupat pada tahun 2022 sebatas protokol kesehatan masyarakat dengan menggunakan masker."Saya pantau masyarakat sudah tertib, dan mengatur jam kunjung silaturahmi, dimulai dari sejak malam sehingga tidak ada masyarakat yang berkerumun saat silaturahmi," tandas Arifin.