KBRT — Sebanyak 47 guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari berbagai SMP di Kabupaten Trenggalek mengikuti "Workshop Penyusunan Alat Ukur Psikologi" yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang (UM).
Kegiatan ini berlangsung pada 30 April 2025 di Aula SMP Negeri 1 Trenggalek, bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), pembina MGBK, serta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek.
Workshop dibuka dengan sambutan dari Ketua MGBK Kabupaten Trenggalek, Nur Azizah, S.Pd. Ia menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjawab tantangan zaman.
"Semoga workshop ini dapat mengatasi problematika yang ada pada generasi Z saat ini," ujar Nur Azizah.
Pembina MGBK, Drs. Agus Suyitno, M.Pd. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas satuan pendidikan dalam wadah MGBK. "MGBK mencakup SMP negeri, swasta, dan MTs. Ini satu-satunya forum yang mengakomodasi tiga satuan pendidikan yang berbeda," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Drs. Agoes Setiyono, turut memberikan apresiasi kepada UM. "Terima kasih atas upayanya kepada Universitas Negeri Malang. Isu yang kita hadapi bukan sekadar akademik, tapi juga menyangkut mental dan psikologi anak," ungkap Agoes.
Ia menambahkan, Ada sekitar 20 anak bermasalah di SMP. Biasanya latar belakangnya karena broken home dan persoalan ekonomi. Ketika anak tidak diasuh kedua orang tua, ada tahapan perkembangan yang tidak tercapai.
"Untuk mengetahui pendidikan yang baik harus diukur dengan standar. Standar yaitu kriteria minimal. Karakter dan kepribadian sangat menentukan," tegasnya.
Ia melanjutkan, "Dalam kompetensi tidak hanya pengetahuan dan keterampilan, tetapi akhlak dan karakter juga penting. Guru BK punya peran membimbing dan mengarahkan peserta didik lebih jauh."
Workshop ini diharapkan mampu membekali guru BK dengan keterampilan menyusun alat ukur yang relevan, demi menunjang layanan konseling yang optimal di sekolah masing-masing.

Narasumber utama dalam workshop ini adalah Dr. Wahyu Widodo, S.Pd., M.Pd., dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang. Ia, bersama dua mahasiswanya, membawakan dua topik utama: Modifikasi Perilaku dan Penyusunan Alat Ukur Psikologi.
Workshop ini digelar sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru BK dalam mengukur kemampuan belajar siswa. Dalam praktiknya, sering kali guru BK di sekolah mengambil peran sebagai pengukur perkembangan siswa, terutama karena kurangnya tenaga psikolog pendidikan.
Alat ukur dinilai penting untuk memahami peserta didik dan memantau perkembangan mereka secara akurat.
Menambahkan, Workshop ini adalah pelaksanaan dari program pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang skema program kemitraan Masyarakat. Workshop ini memfokuskan penyusunan alat ukur psikologi non-diagnostik sehingga relevan dengan kompetensi guru BK. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Trenggalek
Kabar Trenggalek - Advertorial
Editor:Lek Zuhri