KBRT – Data Satudata Kabupaten Trenggalek tahun 2024 menunjukkan adanya ketimpangan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) antar-kecamatan. Tiga wilayah dengan jumlah UMKM paling sedikit adalah Kecamatan Tugu, Kecamatan Dongko, dan Kecamatan Bendungan.
Kecamatan Tugu menempati urutan terbawah dengan 386 UMKM, disusul Kecamatan Dongko dengan 436 UMKM, serta Kecamatan Bendungan dengan 496 UMKM.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Komidag) Trenggalek, Saniran, menjelaskan perbedaan jumlah UMKM antar-kecamatan dipengaruhi banyak faktor.
“Perbedaan jumlah UMKM itu karena bedanya potensi sumber daya alam dan SDM setiap kecamatan. Misalkan keadaan geografis, luas wilayah, atau jumlah penduduknya yang berbeda,” terang Saniran.
Saniran menegaskan, meski jumlah UMKM berbeda, pemerintah tetap memberikan fasilitasi sesuai potensi masing-masing daerah. UMKM di Trenggalek juga terbagi menurut pengelola, mulai dari koperasi, perseroan terbatas, hingga badan usaha desa, meski sebagian besar masih dikelola perorangan.
Menurutnya, sektor usaha juga bervariasi. “Kalau di Kecamatan Trenggalek kota fokus ke perdagangan, sementara di pedesaan lebih ke pertanian dan peternakan,” ujarnya.
Saniran menambahkan, banyak petani dan peternak sebenarnya memenuhi kriteria UMKM, namun belum terdata karena belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Misalkan peternak punya kambing atau sapi, biasanya mereka tidak mengurus NIB. Selain itu, jumlah penduduk juga berpengaruh, karena semakin banyak penduduk maka pasarnya juga besar,” jelasnya.
Saat ini, Kecamatan Trenggalek tercatat sebagai wilayah dengan UMKM terbanyak, yakni 1.733 unit. Saniran menilai perbandingan jumlah UMKM tentu berbeda jika Kecamatan kota disandingkan dengan kecamatan yang mayoritas penduduknya petani seperti Suruh.
“Jadi kami tidak bisa menargetkan penambahan UMKM yang sama rata di semua kecamatan karena potensinya berbeda. Semua tetap kami fasilitasi, bukan pilih kasih. Misalnya ada pelatihan usaha, kecamatan akan mengusulkan sesuai prioritas potensi melalui Musrenbangdes,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz