KBRT - Pemerintah Trenggalek memiliki target untuk memanen padi melimpah di tahun 2025. Totalnya sebanyak 160 ribu ton untuk mendukung program ketahanan pangan yang sedang dicanangkan, Kamis (27/02/2025).
Target tersebut mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun 2024 produksi padi di Trenggalek 138 ribu ton. Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek memiliki strategi khusus untuk mencapai target.
"Jadi setelah panen, 14 hari berikutnya harus sudah tanam dan itu serentak," jelas Imam Nurhadi Plt Dispertapan.
Untuk mengejar sistem tersebut, Pemkab Trenggalek akan mengoptimalkan alat dan mesin pertanian (Alsintan) agar lahan untuk musim tanam berikutnya bisa tersedia lebih cepat.
"Pembibitannya dilakukan di luar lahan pertanian, sehingga begitu lahan siap, kita beri waktu lahan untuk 'bernafas', setelah itu langsung tanam," jelasnya terhadap awak media.
Di Kabupaten Trenggalek sendiri kantung-kantung produksi padi berada di Kecamatan Gandusari, Kecamatan Durenan, Kecamatan Munjungan, dan Kecamatan Panggul.
"Kita fokuskan di lahan datar alsintan besar harus bisa masuk sedangkan untuk yang di pegunungan atau terasering kita penetrasi di irigasi atau penyediaan air harus terpenuhi," jelas Imam.
Lanjutnya, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek sendiri tidak memaksakan petani harus menggunakan varietas tertentu. "Setiap petani mempunyai selera dan unggulan masing-masing dalam memilih varietas padi jadi apa saja pilihan petani kita serahkan sepenuhnya ke petani," ujarnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zuhri