Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tingkatkan Kemampuan SDM, Para Pengelola Desa Wisata Trenggalek Melakukan Studi Tiru di Gunung Kidul

Kabar Trenggalek - Mendekati akhir tahun 2021, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek terus mengupayakan persiapan program 100 Desa Wisata Trenggalek. Hal itu disampaikan oleh Sunyoto, Kepala Disparbud Trenggalek. Sunyoto mengatakan, kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola desa wisata terus ditingkatkan, salah satunya dengan kegiatan studi tiru di Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (31/10/2021).Menurut keterangan Sunyoto, saat ini perwakilan pengelola dari 35 Desa Wisata Trenggalek sedang melakukan studi tiru di Gunung Kidul. Studi tiru itu sebagai bentuk pembekalan pengelolaan desa wisata yang sudah ada dan berkembang baik di Gunung Kidul.“Nanti harapan kami di Bulan Oktober-November itu mereka [pengelola desa wisata] sudah mulai mengerjakan desa wisata berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh dari Gunung Kidul. Kami akan langsung dampingi lagi untuk penyelesaiannya,” jelas Sunyoto saat ditemui di Kantor Disparbud Trenggalek.Sunyoto menjelaskan latar belakang dari program 100 Desa Wisata itu sesuai dengan visi misi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yaitu pariwisata meroket.Baca juga: Keindahan Wisata Pantai Kebo Trenggalek, Rekomendasi Liburan Saat Covid-19 Mereda“Latar belakang Desa Wisata ini sesuai dengan visi misi Pak Bupati tentang pariwisata meroket. Pembangunan juga harus diawali dari pedesaan. Jadi sesuai visi misi bupati, tiga tahun ke depan, Trenggalek harus bisa memunjulkan 100 desa wisata. Nah kita awali di tahun 2021 ini dengan 35 wisata,” ujar Sunyoto.Sunyoto mengatakan, Disparbud Trenggalek bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim). Selain itu, Disparbud Trenggalek juga bekerjasama dengan East Java Ecotourism Forum (EJEF), sebuah komunitas yang fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan di Jawa Timur. Pada Rabu 22 September 2021, Disbudpar Jatim dan EJEF memberikan 12 catatan evaluasi pembentukan Desa Wisata Trenggalek.“Kemarin dari proses pendampingan 35 desa wisata itu ada dari kami. Kami juga bekerjasama dengan komunitas yang biasa membangun desa wisata, dari East Java Ecotourism Forum. Kemarin kami juga minta pendampingan dari ajwa timu. Sehingga dari itu kita sudah melakukan pendampingan awal,” ucap Sunyoto.Baca juga: Menikmati Kesejukan Wisata Kali Temon TrenggalekMenurut Sunyoto, saat ini Disparbud Trenggalek sedang mempersiapkan atraksi desa wisata sebagai upaya menunjukkan potensi-potensi di 35 Desa Wisata Trenggalek.“Saat ini kami sedang mempersiapkan pembuatan atraksi wisatanya. Setelah kami kemarin identifikasi apa potensinya, kemudian kami membuat perencanaan ke mana arahnya. Potensinya kan nggak sama. Setelah turun ke lapangan, itu ada rekomendasi-rekomendasi untuk desa wisata tersebut untuk dikembangkan nantinya,” tambahnya.