Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tim Sekolah Kepemimpinan Desa Tingkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa Salamrejo

Kabar Trenggalek - Peningkatan kapasitas Pemerintahan Desa (Pemdes) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di era digitalisasi begitu diperlukan. Hal itu dikarenakan Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam Pemdes harus berpacu aktif mengikuti perkembangan secara aturan dan teknis perencanaan, Kamis (09/12/2021).Oleh karena itu, Pemdes Salamrejo, Kecamatan Karangan, menggandeng Tim Sekolah Kepemimpinan Desa (SKD) Trenggalek. Tim SKD Trenggalek membantu menumbuhkan peran partisipatoris Pemdes Salamrejo kepada masyarakat.Penjabat (Pj) Kepala Desa, Bambang Dwi Putranto, mengatakan bahwa ia ingin ada reformasi birokasi yang bisa bermanfaat terhadap masyarakat Desa Salamrejo.Baca juga: Malik Omongan, Warga Sumurup Relakan Lahannya untuk Bendungan Bagong TrenggalekDirinya mengaku, Pemerintahan selama ini memang sudah berjalan baik, namun menginginkan upaya yang maksimal yang dapat berdampak pada masyarakat."Pemerintahan desa sudah baik, namun kita harus berfikir maksimal untuk bisa berdampak pada masyarakat, baik skala pelayanan dan gagasan dari masyarakat," ujar Bambang.Ajar Sidiq, koordinator SKD Trenggalek, menegaskan bahwa benteng pertahanan Negara ialah desa. Jadi, kata Ajar, berkembang dan majunya desa tergantung pemerintahanya dalam merangkul masyarakat."Di desa, ada Musyawarah Desa [Musdes]. Nah kita harus menentukan siapa peserta dari Musdes ini, dan analisa dari Musdes yang diselenggarakan, sudah mewakili kelompok rentan atau belum," tegas Ajar saat memberikan materi.Baca juga: PPKM Level 3 Serentak Saat Nataru Dibatalkan, Ini Aturan PenggantinyaLelaki kelahiran Pule Trenggalek itu menyampaikan, BPD harus aktif menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga, ketika Musdes, ada bahan usulan yang benar-benar bersumber dari masyarakat."Saya pernah mengaplikasikan serap aspirasi masyarakat melalui kotak aspirasi yang dipasang di tempat strategis, dan hasilnya luar biasa tercatat 800 aspirasi masuk," jelas Ajar.Ajar berharap, bahwa pemerintah desa harus merangkul kawula muda, untuk diajak berfikir dalam pembangunan desa."Saya yakin Desa memiliki pemuda, ajaklah pemuda untuk berperan dalam pembangunan desa, kenapa mengajak pemuda? karena pemuda saat ini memiliki konektivitas yang luas, jadi lebih mudah untuk mengeluarkan gagasan-gagasanya," tandas Ajar.