Ternyata Pernikahan di Trenggalek Terbiasa Pakai Jasa Dukun ini
Kabar Trenggalek - Manusia ternyata tak hanya menjalin hubungan dengan sesama manusia atau hubungan dengan sesuatu yang terlihat. Karena di masyarakat muncul berbagai kepercayaan yang mengindikasikan hubungan dengan makhluk tak kasat mata, sebut saja jin atau setan.Lazimnya, orang yang mampu berhubungan dengan makhluk-makhluk astral ini disebut dukun atau orang pintar atau juga disebut paranormal. Gelar dukun memiliki tingkatan strata tertentu bagi masyarakat dibandingkan dengan orang-orang biasa.Dukun atau Orang Pintar adalah istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural yang menyebabkannya dapat memahami hal tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang, kesialan, dan lain-lain. Aktivitas yang dilakukan dukun disebut perdukunan.Baca: Pernikahan Dini dan Cerai Tinggi di Trenggalek, Lima Duda dan Janda Per HariKabar Trenggalek mencoba menelusuri budaya kultur masyarakat lokal yang jarang dipublikasi media masa namun lazim dibicarakan orang-orang Trenggalek sendiri. Ini kami nilai penting untuk dikabarkan kepada masyarakat luas guna melihat Trenggalek dari berbagai sisi pandang.Senyampang masih adanya silang pendapat terkait penggunaan jasa dukun dalam kehidupan sehari-hari, namun bagi sebagian masyarakat Trenggalek, memakai jasa orang pintar dalam kegiatan atau acara tertentu sudah hal lumrah. Misalnya saja, jasa dukun untuk memanipulasi hujan.Rusdi, warga Watulimo menuturkan ada beberapa jenis dukun, tergantung spesialisasinya masing-masing. Jenis-jenis penamaan dukun di Trenggalek merujuk pada keahliannya dalam bidang tertentu."Ada tukang bundel, tukang jemung, juru kunci, dukun santet dan lain-lain. Masyarakat biasanya menyebut sesuai keahliannya" Jelas Rusdi, dahinya sesekali mengernyit seolah sedang mengingat sesuatu.Baca: Mengapa Pernikahan Dini Marak di Kecamatan Pule? Alasannya Sangat KlasikDalam kultur masyarakat Trenggalek ada hajatan pernikahan yang juga disebut becekan. Becekan adalah kemasan acara pernikahan (biasanya ditempat mempelai wanita) yang hampir selalu menggunakan jasa orang pintar. Yang paling populer ada dua, yakni tukang bundel dan tukang jemuk. Kata tukang merujuk dari pengertian "orang yang sering melakukan sesuatu atau memiliki keahlian tertentu"."Hajatan pernikahan biasanya memakai jasa tukang bundel dan juga tukang jemuk, kultur semacam itu sudah ada sejak lama" Terang Rusdi.Menurut Rusdi, tukang bundel dimintai jasanya untuk menutup pintu gaib, mereka bertugas membuat pageran dalam becekan supaya tidak mendapat gangguan jahat dari pihak luar. Sedangkan tukang jemuk memiliki keahlian mempertemukan pengantin (manten) dan keluarganya dalam sesi acara jemuk (temu pengantin). Tujuannya supaya keluarga baru ini menjadi rukun dan langgeng dalam berkeluarga.Selain itu, masyarakat juga lazim memakai jasa dukun lain tergantung kepentingannya apa."Bahkan dalam turnamen bola volly saja banyak yang menggunakan jasa dukun, biasanya para bobotoh mengirimkannya kepada pemain musuh" Pungkas Rusdi
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow