Kabar Trenggalek - Persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang membutuhkan anggaran yang cukup besar. Pesta Pemilu 2024 menjadi hajat khusus untuk dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Rabu (23/02/2022).
Persiapan Pemilu 2024 tersebut nampak terlihat Panitia Kusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek yang melakukan pembahasan anggaran bersama Komisis Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sukarudin, Ketua Panitia Kusus IV DPRD Trenggalek, menjelaskan bahwa kebutuhan anggaran Pemilu 2024 mendatang adalah Rp. 75 miliar untuk KPU. Sedangkan kebutuhan dari Bawaslu, sekitar Rp. 18,5 miliar. Sehingga, total keseluruhan Rp. 93,5 miliar.
Menanggapi hal demikian, Pansus IV meminta Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Trenggalek, memaparkan kemampuan anggaran Pemkab Trenggalek untuk masuk menjadi dana cadangan Pemilu 2024 mendatang.
"Kira-kira di tahun 2022, berapa dana cadangan ini mampu disimpan. Akan tetapi, Bakeuda masih belum bisa memberikan jawaban, karena masih menunggu hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," kata Sukarudin.
Menurut Sukarudin, jika nanti kemampuan anggaran untuk Pemilu 2024, masih kurang memenuhi dari kebutuhan akan diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kalau ada kekurangan nantinya akan kami penuhi dengan APBD 2024, sehingga anggaran pemilu nantinya bisa sesuai apa yang dibutuhkan penyelenggara," ucap Sukarudin.
Sukarudin menyampaikan, nilai ideal anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Pemilu, baik untuk KPU maupun Bawaslu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke eksekutif.Oleh karena itu, saat ini masih harus menunggu hasil dari eksekutif dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan yang ada.
"Yang paling penting adalah pelaksanaan Pemilukada tahun 2024, wajib terlaksana dengan baik dan anggaran yang cukup. Jika nanti sudah ada hasil pencermatan eksekutif, selanjutnya akan kita tuangkan dalam Raperda, untuk disahkan menjadi Perda yang mengatur dana cadangan Pemilukada 2024," ujarnya.
Sukaridin menambahkan, untuk anggaran Pemilu 2024 akan mendapat suntikan 14% dari Provinsi, namun angka tersebut menurutmya sangat kecil.
"Meskipun kita ada shearing dengan provinsi, tetapi provinsi hanya menyumbang 14%. Angka ini, tentu sangat kecil. Makanya, kita perlu menyiapkan anggaran lebih, agar Pemilu tahun 2024 mendatang bisa berjalan dengan lancar," tandasnya.