KBRT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek tampak serius membahas lokasi kunjungan kerja (kunker). Dalam rapat paripurna internal pada 6 Maret 2025 lalu, banyak usulan dari anggota legislatif terkait hal ini.
Mugianto, anggota legislatif yang vokal dalam rapat tersebut, mengkritisi dominasi kunjungan kerja ke Yogyakarta dalam dua bulan terakhir. Ia menegaskan agar kunjungan kerja tidak hanya terpusat di sana.
“Tolong itu dicermati, kalau bisa jangan hanya ke Jogja. Coba dibuka catatan dua bulan terakhir ini, berapa kali lembaga DPRD kunker ke Jogja, baik oleh komisi, pansus, badan anggaran, badan lain, maupun pimpinan,” ujarnya dalam rapat paripurna.
Menurutnya, terlalu sering melakukan kunker ke Jogja bisa menjadi masalah di kemudian hari. Ia menganggap tidak relevan jika setiap minggu DPRD melakukan kunjungan ke tempat yang sama.
“Lebih baik kantor ini pindah ke Jogja sekalian,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, membantah anggapan bahwa kunjungan kerja hanya terfokus di satu lokasi. Ia menjelaskan bahwa meskipun sering ke Jogja, objek yang dikunjungi selalu berbeda, tergantung pada kebijakan yang sedang dikaji oleh legislatif.
“Ya, teman-teman itu kan meskipun ke Jogja, mereka tidak hanya ke tempat yang sama. Ada lima kota dan kabupaten di sana, jadi banyak OPD yang bisa dikunjungi, seperti Dinas Pendapatan, Bappeda, dan sebagainya,” paparnya.
Terkait jadwal kunjungan kerja yang hampir dilakukan setiap minggu, Doding menyebutkan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak referensi kebijakan.
“Sekarang masih longgar, belum banyak agenda pembahasan Ranperda. Jadi, ini kesempatan bagi kami untuk menggali referensi dari daerah lain. Nanti kalau sudah masuk pembahasan KUA-PPAS, kami tidak punya waktu untuk kunker,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Advertorial
Editor:Zuhri