Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Seni dan Budaya Ramadhan, Marawis Hingga Berbagi Kebaikan

  • 06 Mar 2025 11:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Ramadhan sebagai bulan suci penuh keberkahan menjadikan kedatangannya disambut dengan antusias oleh seluruh umat muslim dengan berbagai tradisi, perayaan, bahkan seni dan budaya yang diwariskan secara turun temurun.

    Seni dan budaya Ramadhan di Indonesia sangat beragam dan kaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut Ramadhan. 

    Dilansir dari buku Perayaan Ramadan: Menyambut Bulan Suci di Indonesia karya Majella Setyawan, berikut seni dan budaya Ramadhan di Indonesia yang terkenal.

    Seni Tausiyah dan Marawis 

    Tausiyah adalah seni dakwah Islam yang dilakukan dengan cara membacakan syair-syair pujian kepada Allah SWT. Sedangkan marawis adalah seni musik yang dimainkan dengan alat musik tradisional seperti rebana dan tamborin.

    Tausiyah dan marawis adalah seni tradisional yang biasa dipertunjukkan selama bulan Ramadhan di Indonesia. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam. Seni tausiyah dilakukan dengan cara membacakan syair-syair pujian yang berisi tentang keagungan Allah SWT, keutamaan beribadah, dan pesan moral lainnya.

    Biasanya tausiyah dilakukan oleh seorang ustadz atau pembicara agama yang mempunyai kemampuan untuk membawakan syair-syair tersebut dengan suara merdu. Sedangkan marawis adalah seni musik tradisional yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat. 

    Marawis dimainkan dengan alat musik tradisional seperti rebana, tamborin, gendang, dan seruling. Musik marawis biasanya dimainkan saat acara-acara keagamaan, seperti saat pembukaan dan penutupan puasa, dan saat acara-acara pernikahan. 

    Keduanya adalah seni tradisional yang sangat populer di Indonesia, dan menjadi bagian dari budaya Ramadhan yang kaya dan beragam di Indonesia. Melalui seni tausiyah dan marawis, umat Islam dapat merayakan bulan Ramadhan dengan penuh semangat dan kegembiraan. 

    Pertunjukan Wayang Kulit 

    Pertunjukan wayang kulit di Indonesia sering dilakukan selama Ramadhan sebagai hiburan dan juga sebagai sarana dakwah Islam. Dalam pertunjukan wayang kulit, cerita tentang kisah-kisah Nabi dan Sahabat diangkat sebagai tema. 

    Pertunjukan wayang kulit merupakan seni tradisional Indonesia yang cukup populer dan memiliki keunikan tersendiri. Dalam pertunjukan wayang kulit, seorang dalang akan memainkan boneka wayang yang terbuat dari kulit yang diwarnai dan diberi gambar serta dilengkapi dengan aksesoris seperti keris dan perhiasan. 

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Dalam pertunjukan wayang kulit pada bulan Ramadhan, cerita yang diangkat biasanya berkaitan dengan tema keagamaan seperti kisah-kisah Nabi dan Sahabat. Pertunjukan wayang kulit juga dianggap sebagai sarana dakwah Islam karena melalui cerita yang disampaikan, dalang dapat menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada para penonton. 

    Selain itu, pertunjukan wayang kulit juga menjadi hiburan yang disukai oleh masyarakat Indonesia, terutama saat malam Ramadhan. Banyak masyarakat yang datang untuk menonton pertunjukan wayang kulit di tempat-tempat umum atau di rumah-rumah dengan keluarga dan tetangga.

    Oleh karena itu, pertunjukan wayang kulit menjadi bagian dari seni dan budaya Ramadhan di Indonesia. 

    Tradisi Ngabuburit 

    Ngabuburit adalah tradisi yang dilakukan sebelum berbuka puasa. Biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama teman atau keluarga, berbincang-bincang, atau bermain permainan tradisional seperti bola voli atau sepak takraw. 

    Ngabuburit adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia pada bulan Ramadhan sebelum waktu berbuka puasa tiba. Tradisi ini merupakan gabungan dari kata "ngabu" yang berarti menunggu dan "buka puasa", yang artinya menunggu waktu berbuka puasa tiba.

    Biasanya, kegiatan ngabuburit dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga atau teman-teman, melakukan kegiatan yang bersifat santai seperti berbincang-bincang, memperbanyak ibadah, atau bermain permainan tradisional seperti bola voli atau sepak takraw. 

    Ngabuburit juga bisa dijadikan momen untuk berbelanja kebutuhan makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka puasa. Selain itu, kegiatan ngabuburit juga sering dimanfaatkan untuk mencari lokasi wisata kuliner yang  khas di bulan Ramadhan. 

    Tradisi Berbagi Makanan 

    Tradisi berbagi makanan selama Ramadhan juga merupakan bagian dari seni dan budaya Ramadhan di Indonesia. Banyak orang yang membuat makanan khas Ramadhan seperti kolak, bubur ketan hitam, atau dadar gulung dan membagikannya kepada tetangga atau orang yang membutuhkan. 

    Tradisi berbagi makanan atau yang dikenal dengan istilah "berbagi takjil" selama Ramadhan merupakan sebuah budaya yang sangat populer di Indonesia. Takjil adalah hidangan kecil yang biasanya disajikan untuk berbuka puasa, seperti kurma, air kelapa muda, kolak, es buah, atau jajanan tradisional lainnya.

    Orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi biasanya membeli takjil dalam jumlah banyak dan membagikannya secara gratis kepada orang-orang yang membutuhkan. Hal ini juga menjadi salah satu bentuk amal jariyah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain itu, tradisi berbagi makanan juga mempererat hubungan sosial dan meningkatkan rasa solidaritas di masyarakat. 

    Semua tradisi dan budaya Ramadhan di Indonesia ini menunjukkan kekayaan dan keindahan kebudayaan Islam di Indonesia yang terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. 

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf