Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Semarak Sumpah Pemuda, Kolektif Retif Soedirman Trenggalek Rayakan dengan Gigs

Kelompok kolektif Trenggalek yang diisi anak muda mulai tumbuh subur. Pada Sabtu, (28/10/2023) kemarin, Kolektif Retif Soedirman Trenggalek melangsukan event pertama kali.Mengawali kegiatan kolektif, Retif Soedirman itu, mengusung judul event Hidup Muda Kolektif #1 di lapangan Voli Jwalita Trenggalek. Hal ini menunjukan budaya kolektif kian tumbuh di tengah-tengah anak muda Trenggalek.Laire Marair Ramadaok (19), Ketua Kolektif Retif Soedirman, mengungkapkan dalam event itu terdapat dua agenda. Yakni sharing session atau diskusi yang diisi anak muda dan gigs atau Jaming Band lokal Kota Alen Alen Trenggalek. Ada Estehtala, Goldsteps, Power Blank, Sixyard, Sidewalk, dan FunAtic.Lanjutnya, Kolektif Retif Soedirman ini memiliki empat devisi, antara lain support Persiga Trenggalek, skateboard, musik, dan grafiti. Meski begitu, kolektif ini berawal dari kumpulan anak muda yang gemar musik punk."Retif Soedirman itu sebenarnya terbentuk karena Marjinal main ke Trenggalek. Dan ternyata banyak sekali pelajar-pelajar yang suka musik punk," ujar Daok.Pasca melihat antusiasme yang tinggi anak muda Trenggalek terhadap musik punk, kemudian Daok mengumpulkan kawan sejawatnya untuk mendirikan Retif Soedirman. Kala awal mengumpulkan anggota, ia mengakui ada hambatan."Ada yang ideologinya tidak setuju, karena alasan sekolah, dan lain sebagainya," ungkap Daok.Mengawali sebagai komunitas gerakan kolektif di Trenggalek, Daok tak mengatakan tak banyak refrensi yang ia miliki oleh karena itu. Ia dan kawan-kawannya beranjak ke luar kota untuk mencari-cari refrensi.[caption id="attachment_47113" align=alignnone width=1280] Salah satu penampilan band di event kolektif Retif Soedirman/Foto: Retif Soedirman for Kabar Trenggalek[/caption]Baru setelah mendapatkan refrensi dan arah ke mana kolektif ini bakal berjalan, Daok dan kawan-kawannya memutuskan membuat event sekalian."Untuk memutuskan event ini bimbang sebenarnya, kami berdiri sendiri, kakak-kakak cuma bisa support uang, untuk ngasih ide pun ndak ada. Akhirnya aku lihat-lihat refrensi dari luar kota," ujarnya.Daok dan kawan-kawannya sengaja memilih tanggal awal berdiri sekaligus melangsungkan event pertama kali pada momentum Hari Sumpah Pemuda. Hal itu karena sebagai bentuk perwujudan semangat pemuda di era sekarang.Lanjutnya, ia juga bangga atas suksesnya acara yang pertama kali dilakukan. Sebab ia melihat antusiasme yang begitu tinggi dari anak-anak muda kala mengikuti event itu."Harapannya ke depannya itu [semoga] kami konsisten membuat movement-movement minimal satu bulan sekali, dan anggota komunitas kami semakin banyak," tandasnya.