Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Mengenal Lebih Dekat Komunitas Trenggalek Skateboarding

Selasa malam, 5 September 2023. Selepas adzan maghrib berkumandang, sekelompok pemuda berkumpul di sudut pelataran Lapangan Sumbergedong, Trenggalek. Lampu penerangan yang tak terlalu terang menyoroti sebuah arena olahraga yang dinamakan skatepark. Beragam gambar mural tampak menghiasi dinding-dinding tempat para skater meluncur dengan papan roda empatnya.

Mirip di kota-kota besar, adanya skatepark sedikit mewarnai Trenggalek dengan suasana urban. Sayangnya, skatepark yang terletak di Desa Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, tidak berada di tempat yang strategis. Di beberapa kota, biasanya skatepark berada di pusat keramaian. Skatepark di sini justru berada tempat yang tak ramai dikunjungi orang.

Meski begitu, sorak-sorai seketika memecah hening saat seorang lelaki berhasil mempraktikkan sebuah gaya meluncur di atas besi panjang atau tiang slide. "Wuohhh masokkk…" teriak sekelompok pemuda. Aktivitas mereka sudah menjadi rutinitas setelah skatepark ini diresmikan 2016.

Trenggalek Skateboarding. Begitulah nama komunitas skateboard yang sudah berdiri sejak 2013 akhir di Kota Alen Alen. Mereka berkumpul di skatepark saat malam-malam tertentu untuk sekedar mengisi waktu luang dan unjuk diri betapa serunya bermain adrenalin di atas papan skateboard.

Di sela-sela itu, Muhammad Danial Vithon (26) menceritakan mulanya komunitas Trenggalek Skateboarding berdiri. Jauh sebelum skatepark ada, lelaki yang akrab dipanggil Saridi itu sudah bermain skateboard di Alun-Alun Trenggalek sejak ia masih SMA.

Berawal dari 2011, Saridi bersama dua temannya, Tatang dan Evan, sudah mempelajari berbagai teknik skateboard secara otodidak. Berbekal sharing bersama teman-temannya itu, Saridi perlahan mempelajari berbagai teknik bermain skateboarding. Bahkan beberapa teknik juga ia pelajari melalui Tony Hawk's Pro Skater, sebuah video gim populer dari Play Station 2.

"Nah di [gim] itu, aku sama temanku, 'oh gini ya ternyata caranya ollie [trik melompat: melontarkan papan skateboard ke arah atas]'. Nah itu langsung praktek. Jadi nggak ada video tutorial kayak sekarang," Saridi menceritakan mulanya ia belajar skateboard.

[caption id="attachment_42802" align=aligncenter width=1280] Pemain skate melakukan trik melompat di atas tiang slide/Foto: Trenggalek Skateboarding[/caption]Berbekal tabungan uang saku sekolah, Saridi bersama teman-temannya kemudian membeli satu papan skateboard secara patungan. Ia bersama teman-temannya bermain bergantian menggunakan satu papan skate yang mereka beli.

"Terus beli papan skate itu dulu urunan [patungan]. Jadi papan satu gitu gantian," kata Saridi.

Sejak saat itu, Saridi mengaku kerap mendatangi skatepark di beberapa kota tetangga saat akhir pekan. Di sana, ia semakin belajar beragam teknik baru skateboarding. Selain itu, ia juga memperoleh banyak relasi dari hobi yang ia jalani.

Meski begitu, Saridi merasa hobi yang ia jalani masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum. Dari sana lah ia bersama Tatang dan Evan berinisiatif untuk membuat komunitas Trenggalek Skateboarding sebagai wadah dari hobi mereka.

"Gimana kalo kita buat komunitas? Biar lebih eksis, biar skate nggak dipandang sebelah mata sama masyarakat umum," ujar Saridi.

Mereka langsung tancap gas mengadakan beberapa event setelah komunitas Trenggalek Skateboarding berdiri seperti Pro Jam dan beberapa Fun Game di Alun-Alun Trenggalek.

Setelah skatepark dibangun, komunitas Trenggalek Skateboarding juga sempat menggelar kompetisi skateboard tingkat provinsi. Bahkan mereka juga sering memenangkan banyak kompetisi skateboard di beberapa kota.

Pesan Kehidupan dari Papan Skate

[caption id="attachment_42801" align=aligncenter width=1280] Pemain skate melompatkan papan skateboard lalu memegang bagian tengah papan/Foto: Trenggalek Skateboarding[/caption]

Sebuah papan dengan empat roda meluncur dari atas bidang miring. Seorang lelaki itu mula-mula menaiki papan dengan kaki kanan kemudian diikuti kaki kirinya. Setelah kedua kaki menopang tubuhnya dengan berimbang, lelaki tak berkaos itu menginjak bagian belakang papan. Seketika papan beroda empat itu melayang bak lengket dengan kaki lelaki itu.

Tidak hanya melayang, bahkan lelaki itu juga bisa beraksi dengan meluncurkan papan skate pada tepian besi. Meski melalui beberapa kali percobaan, dengan pijakan kaki yang presisi lelaki itu bisa melakukan aksinya tanpa jatuh.

Makin malam makin ramai. Begitulah suasana skatepark malam itu. Skatepark yang mula-mula hanya ada dua anak bercelana abu-abu, seketika menjadi ramai setelah Saridi dan beberapa teman lain datang.

Meski saat ini skateboard masih dipandang sebelah mata, Saridi mengatakan banyak nilai kehidupan yang didapat dari skateboard. Mulai dari kesabaran yang diuji ketika belajar teknik skateboard.

Ketekunan dan niat yang lurus juga menjadi kunci keberhasilan jika ingin menguasai teknik-teknik skateboard. Selain itu, memiliki sikap saling respek antar sesama skater menjadi pelajaran dalam komunitas ini.

"Bisa belajar ini, loh, selain trik. Kayak nilai-nilai aspek kehidupan itu di skate ada kalo menurutku," ungkapnya.

Bermain skateboard nyatanya juga melatih mental dan keberanian seseorang. Meluncur menggunakan papan skate yang membutuhkan keseimbangan tak jarang membuat orang awam membayangkan rasa sakit ketika jatuh. Inilah yang Saridi rasakan juga ketika bermain skateboard. Bahkan ia mengatakan jika sudah terbiasa, rasa sakit itu kemudian bisa menjadi rasa candu.

"Keberanian, nyali, mental, itu pelajaran hidup, Mas," tambahnya.

Semangat Berkomunitas, Fasilitas Terbatas

[caption id="attachment_42804" align=aligncenter width=1280] Pemain skate melompat dari atas bidang miring/Foto: Trenggalek Skateboarding[/caption]

Sorot lampu agaknya tak menerangi arena skatepark dengan merata. Bahkan satu lampu di pinggir pagar terlihat berkedip-kedip. Cor yang berlubang juga terlihat di permukaan arena skate. Sebetulnya ini bermasalah dan berbahaya bagi para skater. Terlebih jika mereka bermain di malam hari.

Saridi dan teman-teman komunitas Trenggalek Skateboarding sebenarnya merasa senang jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek akhirnya bisa memfasilitasi hobi mereka. Tetapi sangat disayangkan jika kemudian Pemkab tak memberikan perhatian lebih lanjut terhadap apa yang sudah dibangun.

"Piye yo [gimana ya], kayaknya [pemerintah] lupa. Lupa kalau bikin fasilitas keren kayak gini," keluhnya.

Untuk masalah seperti itu, Saridi mengungkapkan komunitas Trenggalek Skateboarding kerap mengatasinya sendiri. Mulai dari hal kecil menambal cor yang rusak sampai mengisi token listrik sendiri.

"Goang [lubang] itu ya anak-anak sendiri yang nambal kolektifan pakai uang kas. Terus listrik terutama pakai token kan ya cah-cah dewe [teman-teman sendiri] yang ngisi," tambah Saridi.

Padahal skateboard bukan hanya sekedar hobi anak muda. Saat ini skateboard tengah menjadi olahraga populer yang dipertandingkan di berbagai kontes olahraga. Sejak Asian Games 2018, skateboard menjadi cabang olahraga baru yang dipertandingkan dan cukup bergengsi.

Saridi menyayangkan fasilitas skateboard yang terbatas dari pemerintah. Meski demikian, komunitas Trenggalek Skateboarding menyiapkan regenerasi melalui Skateboard School. Mereka berharap agar nantinya olahraga yang tak sekedar hobi ini terus eksis dan meramaikan Bumi Menak Sopal, Trenggalek.

"Tambah eksis, tambah masif, terus sepositif mungkin, lah. Terus memunculkan bibit unggul dan biar nggak sepi aja Nggalek," tandasnya dengan harapan.