Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Pemilihan Bupati Trenggalek 2024, Anak Muda Soroti Isu Pendidikan hingga Lingkungan

Pemilihan Bupati Trenggalek 2024 menjadi perhatian bagi beberapa anak muda. Ada beberapa isu yang disoroti anak muda untuk ditangani oleh bupati di masa depan. Mulai dari isu pendidikan, infrastruktur, kekerasan seksual, hingga lingkungan, Kamis (28/03/2024).Mamik Wahyuningtyas, perempuan berusia 21 tahun, asal Desa Rejowinangun, Kecamatan Trenggalek, mengatakan, pemilihan bupati (pilbub) sangat penting bagi anak muda. Anak muda bisa terlibat dalam pemungutan suara serta mengawasi keseluruhan proses pilbub."Jadi tidak hanya datang ke tempat pemungutan suara habis itu pulang. Tapi juga harus bisa mengambil keputusan siapa calon pilbup yang visi misi-nya sesuai yang dibutuhkan, utamanya di Kabupaten Trenggalek ini," ujar Mamik saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.Menurut Mamik, isu sosial di Trenggalek cukup banyak. Beberapa persoalan yang menurutnya penting untuk ditangani bupati di masa depan adalah isu infrastruktur dan pendidikan. Mamik menegaskan, Bupati Trenggalek 2024 harus serius menyelesaikan persoalan itu dan tidak modal janji saja."Jangan hanya modal janji saja, dan jangan terlalu berpatok pada satu pembangunan, yang pada akhirnya semua tidak terealisasikan. Apa gunanya sebuah penghargaan atas nama rakyat, apabila janjinya belum terwujud semua?" ucap Ketua Sarinah GMNI Trenggalek itu.Mahasiswa STKIP PGRI Trenggalek itu berharap, pemerintah ke depan dapat meningkatkan pemerataan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Trenggalek. Ia mengamati, hingga hari ini masih banyak masyarakat di pelosok yang tidak mendapat fasilitas memadai."Hingga saat ini masih banyak daerah yang pelosok dan belum memiliki fasilitas pelayanan publik yang memadai. Bahkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Trenggalek yang masih rendah akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi," terangnya.Lalu, Mamik menyoroti persoalan di bidang pendidikan yang kabarnya memiliki anggaran cukup besar. Menurut pengamatannya di lapangan, sarana dan prasarana belum terlalu memadai.Mamik berharap, anggaran yang cukup besar di bidang pendidikan bisa merata. Sehingga, sekolah di seluruh Kabupaten Trenggalek bisa merasakan sarana dan prasarana yang lengkap."Jadi, Siapapun pemimpinnya nanti, semoga pemerataan mutu SDM dan infrastruktur di Trenggalek semakin meningkat, khususnya di daerah-daerah jauh yang belum mudah dijangkau," kata Mamik.Senada dengan Mamik, Beni Kusuma Wardani, pemuda asal Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, menilai pilbub Trenggalek sangat penting untuk anak muda. Menurutnya, anak muda bisa lebih mudah mendapat akses untuk menyampaikan aspirasi ke bupati, ketimbang ke presiden."Sehingga pemilihan bupati bagi anak muda, khususnya di Trenggalek, perlu diperhatikan dengan seksama dan selektif dalam memberikan suara, karena bupati memiliki pengaruh besar dalam kebijakan-kebijakan daerah," ujar pemuda berusia 22 tahun itu.Menurut Beni, keterlibatan anak muda di pilbub sebenarnya tidak cukup mencoblos saja. Dalam pemilihan bupati, anak muda bisa memiliki peran beragam."Seperti berdiskusi dengan calon bupati untuk membedah akar pikirannya, mengawasi proses pemilihan dari awal hingga selesai, dan membedah visi-misi yang ditawarkan calon bupati apakah realistis atau fana," ucap Sekretaris PMII Komisariat BSD STKIP PGRI Trenggalek itu.Beni menilai, beberapa persoalan yang harus menjadi perhatian dalam pilbub Trenggalek yaitu isu ekonomi, agraria, kekerasan seksual dan lingkungan hidup. Ia berharap, Bupati Trenggalek di masa depan konsisten menjaga lingkungan dari berbagai ancaman kerusakan."Semoga bupati tetap konsisten menjadi garda untuk menjaga Trenggalek dari berbagai ancaman yang membahayakan. Baik yang mengancam manusianya seperti kekerasan seksual. Dan ancaman kerusakan alam seperti invasi industri ekstraktif seperti tambang," tandas Beni.