Musyawarah Daerah (Musyda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek akan berlangsung pada 19-20 Mei 2023. Untuk menyemarakkan Musyda Muhammadiyah Trenggalek, panitia akan menyuguhkan 2.000 porsi bakso gratis untuk masyarakat yang hadir.
Sejumlah 2.000 porsi bakso gratis tersebut akan dibagikan di lapangan Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan, pada Jum'at (19/05/2023). Lokasinya sama dengan bazar produk UMKM masyarakat.
Soeripto, Sekretaris PDM Trenggalek, mengungkapkan jika Musyda tahun ini berbeda dengan Musyda terakhir yang berlangsung pada tahun 2016. Yakni pesertanya menginap di lokasi Musyda.
Bahkan, bagi peserta Musyda yang membawa balita yang masih disusui, di lokasi Musyda ini juga tersedia ruang khusus bagi ibu-ibu menyusui. Sehingga, persiapan tempatnya dilakukan sejak jauh-jauh hari.
“Terus kemudian yang persiapan-persiapan yang lain tentang bazar, termasuk bakso 2000 porsi, termasuk kegiatan seminar itu sudah siap, semuanya,” ungkap Soeripto.
Berdasarkan pemaparan Soeripto, kesiapan ini karena bentuk sigapnya panitia dalam menyiapkan acara. Untuk panitia berasal dari unsur Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan unsur PDM Trenggalek.
Tak ayal jika Muhammadiyah Trenggalek melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Soeripto memaparkan, Musyda PDM Trenggalek ini penting bagi keberlangsungan organisasi ke depannya. Karena, salah satu tujuan Musyda ini untuk menentukan nahkoda baru organisasi.
“Jadi untuk mengambil keputusan tertinggi di tingkat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Trenggalek adalah melalui Musyawarah Daerah [Musyda],” ujar Soeripto.
Ada 150 peserta Musyda PDM Trenggalek ke-11. Peserta terdiri dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Organisasi Otonom (Ortom) Daerah, PDM, dan unsur pembantu pimpinan, Memiliki peran vital dalam menentukan kinerja Muhammadiyah Trenggalek selama lima tahun ke depan.
Soeripto menjelaskan, Musyda PDM Trenggalek menjadi agenda pengambilan keputusan untuk laporan pertanggungjawaban kinerja PDM, merencanakan program kerja, memilih formatur, dan menyusun rekomendasi kepada pengurus yang akan datang.
“Termasuk membahas isu-isu di Kabupaten Trenggalek yang harus mendapatkan respons [dari Muhammadiyah],” ungkap pria yang menjadi Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung tersebut.
Sebelumnya, Musyda PDM Trenggalek ini akan dilangsungkan tahun 2020. Namun batal dan ditunda selama dua tahun karena pandemi Virus Corona.
Soeripto berharap Musyda yang berlangsung tahun 2023 ini bisa berjalan lancar. Sehingga semua rangkaian acara bisa mencapai keberhasilan.
"Salah satu harapan kami bisa terpilihnya kepengurusan yang mampu mengemban amanah lima tahun ke depan," harap Soeripto.