KBRT — Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendapatkan tambahan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar sebanyak 422,8 kiloliter (KL) untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jwalita Energi Trenggalek (PT JET). Tambahan pasokan itu berlaku untuk periode Oktober hingga Desember 2025.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Trenggalek, Cusi Kurniawati, menyampaikan bahwa tambahan stok tersebut merupakan hasil dari surat yang dilayangkan Bupati Trenggalek kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
“Alhamdulillah untuk Badan Usaha Milik Daerah PT Jwalita Energi Trenggalek (PT JET) untuk bio solar mendapatkan tambahan stok sebanyak 422,8 KL untuk Oktober, November, Desember 2025. Kami berharap stoknya bisa mencapai bulan Desember 2025. Tambahan ini merupakan dari surat yang dilayangkan pak bupati ke BPH Migas,” ujar Cusi.
Cusi menambahkan, kuota BBM solar di Trenggalek tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
“Kuota BBM Solar kalau dibandingkan dengan tahun 2024 mengalami penurunan. Tahun 2024 sebesar 22.500 kiloliter (KL), tahun 2025 turun jadi 20.654 KL,” jelasnya.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan BBM bersubsidi, khususnya jenis solar, tetap aman di Kabupaten Trenggalek meski sempat terjadi antrean di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan bahwa pihaknya terus berkomitmen menyalurkan BBM subsidi sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah melalui BPH Migas.
“Sebagai bagian dari penugasan pemerintah untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi, Pertamina Patra Niaga terus menjalankan komitmennya dalam penyediaan BBM subsidi sesuai kuota dan titik layanan jual yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini BPH Migas,” ujar Ahad.
Senin (13/10), sempat beredar informasi bahwa masyarakat Kabupaten Trenggalek kesulitan memperoleh BBM jenis solar, diduga karena penurunan kuota tahun 2025 dan jadwal pengiriman yang tidak merata. Di beberapa SPBU bahkan terpasang papan bertuliskan “Solar dalam Perjalanan.”
Menanggapi hal itu, Ahad menegaskan bahwa Pertamina telah melakukan penyaluran sesuai kuota dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Namun, peningkatan kebutuhan terjadi karena bertepatan dengan musim panen tebu dan aktivitas nelayan serta petani.
“Pertamina Patra Niaga pastikan stok BBM bersubsidi khususnya Solar di Kabupaten Trenggalek dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait. Untuk kondisi kuota sudah dikoordinasikan dengan Pemda setempat dan Pertamina Patra Niaga juga telah menyiapkan build up stock sebagai mitigasi tambahan penyaluran,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada Senin (13/10/2024), Pertamina telah menyalurkan sekitar 88 KL Solar, terdiri dari 64 KL penyaluran normal dan 24 KL tambahan. Untuk Selasa (14/10), pihaknya juga menyiapkan mitigasi serupa dengan penyaluran mencapai 80 KL Solar.
“Prioritas pengisian juga telah diperketat ke konsumen kendaraan dan meminimalisir pengisian ke konsumen non kendaraan sebagai mitigasi adanya pengepul. Dengan segala mitigasi dan solusi ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan BBM masyarakat Kabupaten Trenggalek dan sekitarnya,” kata dia.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri